Sabtu, 29 Juli 2017

TNI AU Akan Bangun Pangkalan Udara Tipe C Di Jayawijaya

Berita Militer Terbaru - Komando Operasi TNI AU II siap membantu pendistribusian kebutuhan bahan pokok kepada masyarakat di pegunungan tengah Papua. TNI AU akan membangun pangkalan udara tipe C di Pegunungan Jayawijaya.



"Saya akan berusaha membantu kelancaran pembangunan atau perkembangan ekonomi di sini melalui penyediaan ataupun melengkapi, atau meningkatkan frekuensi kargo yang mengangkut kebutuhan material yang dibutuhkan," kata Panglima Komando Operasi TNI AU II, Marsekal Muda TNI Yadi Sutanandika, di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Jumat.

Selain membantu pendistribusian kebutuhan masyarakat, dalam waktu dekat akan dibangun juga pangkalan TNI AU untuk mendukung pelayanan itu.

Baca Juga : Artileri Swagerak Terbaru TNI AD

"Nanti kami bangun pangkalan udara tipe C di sini. Saya dengar ada niat dari masyarakat Jayawijaya memberikan lahan kepada kami untuk mendirikan pangkalan TNI AU," katanya.

Dia memastikan, setelah ada pangkalan TNI AU di sana, frekuensi penerbangan di sana akan meningkat dan dapat membantu pembangunan di sana sebab rata-rata pendistribusian barang ke pegunungan hanya melalui pesawat.

Penelusuran yang terkait dengan berita militer
berita militer dunia
analisis militer
militer nkri
berita terbaru berita militer dunia
teknologi militer indonesia terbaru
berita militer indonesia terbaru html
kekuatan militer indonesia terbaru
radar militer

Kapal Perang China Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok

Berita Militer Terbaru- Kapal Perang Angkatan Laut China Deng Jiaxian-874 tiba di Jakarta dan bersandar di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.



Kedatangan kapal perang jenis kapal survei dengan Komandan Kapal Commander Bao Yang dalam rangka Technical Port Calling tersebut, disambut Asops Danlantamal III Jakarta Kolonel Laut (P) Teddie Bernard Hernawan.

Baca Juga : FC Cimic Unit Mendapat Kunjungan J9 Chief Italian Joint Operation HQ

Kadispen Lantamal III Jakarta, Mayor Laut Ign M Pundjung mengatakan, kedatangan kapal perang China ini dilakukan penyambutan dan dimeriahkan dengan tari-tarian daerah Jawa Barat.

"Serta pengalungan rangkaian bunga melati kepada Komandan Kapal Deng Jiaxian," kata M Pundjung, dalam siaran pers, Minggu (23/7/2017).

Kemudian kata Pundjung, dilanjutkan penyerahan plakat dari Komandan Kapal kepada Asops Danlantamal III dan diakhiri dengan kunjungan ke atas kapal survei Deng Jiaxian-874.

Kapal ini memiliki karakteristik panjang 129,35 meter, lebar 17 meter, draf 8,1 meter, berat 6.025 ton dan jumlah ABK 149 orang. Kapal perang China ini sandar di Dermaga JICT II Pelabuhan Tanjung Priok hingga 26 Juli 2017 mendatang.

Penelusuran yang terkait dengan berita militer
berita militer dunia
analisis militer
militer nkri
berita terbaru berita militer dunia
teknologi militer indonesia terbaru
berita militer indonesia terbaru html
kekuatan militer indonesia terbaru
radar militer

Yonarmed 1 Kostrad Terus Asah Kemampuan

Berita Militer Terbaru - Batalyon Artileri Medan 1 Kostrad menggelar Latihan Menembak Senjata Berat Teknis (Latbakjatratnis), Selasa (18/7/17).

Batalyon Artileri Medan 1 Kostrad terus mengasah kemampuan para prajuritnya guna menghadapi latihan Antar Kecabangan (Ancab) yang akan dihelat bulan Agustus mendatang. Kali ini, Yonarmed 1 Kostrad menggelar Latihan Menembak Senjata Berat Teknis (Latbakjatratnis), Selasa (18/7/17).



Latihan yang diselenggarakan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 5 Marinir, Kabupaten Situbondo ini digelar selama 5 hari, mulai tanggal 17 – 21 Juli 2017. Pada pelaksanaannya, Yonarmed 1 Kostrad mengerahkan 12 pucuk Roket MLRS Astros ll berasal dari 2 Baterai tempur.

Baca Juga : Kadet AL Lebanon Belajar Di KRI Bung Tomo-357

Komandan Yonarmed 1 Kostrad, Letkol Arm Rico Ricardo Sirait, B.S, M.D.S menyampaikan, Latihan menembak senjata berat yang dilaksanakan ini sebagai bentuk puncak menghadapai Latihan Antar Kecabangan yang akan diikuti oleh Yonarmed 1 Kostrad di Baturaja, awal Agustus nanti.

“Roket MLRS Astros ll merupakan senjata canggih berupa peluncur roket dengan mobilitas dan fleksibilitas tinggi yang memiliki efek gentar terhadap musuh. Karena bisa meluncurkan beberapa roket sekaligus dengan jangkauan sasaran yang jauh dan tingkat akurasi yang tinggi. Selain itu, senjata ini juga memiliki jangkauan mencapai jarak 40 Km,” kata Danyonarmed 1 Kostrad.

Danyonarmed 1 Kostrad menambahkan, bahwa Latihan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan Tim Pelaksana Tembakan dan menguji prosedur komunikasi. ”Kami berharap sasaran latihan ini dapat terwujud yakni mendukung pelaksanaan tugas pokok pertempuran membantu Satuan manuver,” pungkasnya.

Enam BUMN Pertahanan Siapkan Alat Marketing Bersama

Berita Militer Terbaru - Demi memenuhi Peta Jalan (roadmap) BUMN 2015-2019 yang telah ditetapkan Kementerian BUMN, sebanyak enam Badan Usaha Milik negara Industri Strategis (BUMNIS) yang tergabung dalam kluster National Defence and Hightech Industry (NDHI) seriusi konsolidasi pemasaran dan promosi produk secara bersama, Hal ini dilakukan melalui website gabungan yang siap diresmikan pada perhelatan Indonesia Business and Development (IBD) Expo 2017, September mendatang.


“Website NDHI ini harus menjadi sarana konsolidasi dalam promosi produk bersama. Jika konsisten, maka website ini akan berdampak pada penghematan biaya promosi masing-masing perusahaan,” ucap Asisten Deputi Kementerian BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Yuni Suryanto, pada Rapat Teknis Persiapan Pameran Bersama dan Soft Launching Website Kluster National Defence and Hightech Industry (NDHI) bersama Kementerian BUMN, di Garut, Jumat (21/07).

Yuni mengungkapkan, website konsolidasi ini nantinya akan menjadi virtual aset bisnis bagi BUMN untuk pemasaran produk dan jasanya. Apalagi, target pemasaran masing-masing perusahaan memiliki portofolio bisnis dan area beragam. Hasilnya, sinergi ‘jualan bareng’ NDHI pun akan berjalan sesuai dengan Roadmap BUMN 2015-2019 yang telah ditetapkan Kementerian BUMN.

Ketua Konsolidasi BUMNIS INDONESIA Mamat Ruhimat ikut menambahkan, website gabungan ini bisa dibilang memiliki unsur strategis. Sebab, media ini akan menjadi pilot project bagi perusahaan holding lainnya. “Website NDHI ini bisa jadi contoh bagi holding lainnya untuk promosi dan publikasi bersama,” ujarnya.

Konsolidasi ini pun tidak hanya menjadi ajang untuk mengejar target penjualan, tapi juga penggodogan sejumlah kesepakatan untuk bersinergi dalam melakukan publikasi bersama. Publikasi yang telah berjalan di antaranya media sosial Twitter, Facebook, Youtube, dan Instagram yang membawa bendera NDHI BUMN. Publikasi bersama ini juga akan dilanjutkan dengan launching website dan E-Bulletin NDHI pada IBD Expo 2017. Menurut Mamat, konsep publikasi ini dilakukan sebagai jalan memperkokoh agenda sinergi BUMN, sekaligus menggali kompetensi masing-masing perusahaan.

Baca Juga : Panglima TNI : TNI-Polri Tonggak Keutuhan dan Kedaulatan Bangsa

Pada tahun ini, enam perusahaan kluster NDHI ini terdiri dari PT DAHANA (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Industri Nuklir Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero), serta PT Pindad (Persero) ini sepakat mengejar target penjualan melalui Indonesia and Business Development Expo (IBD) dan RiTech Expo 2017.

Dua perhelatan besar yang diadakan pada Agustus dan September 2017 akan menjadi ‘gong’ sinergi pemasaran NDHI dan ajang untuk mengekspos BUMNIS INDONESIA kluster NDHI yang resmi dibentuk 22 November 2015 silam pada momen Focus Group Discussion (FGD) Menteri BUMN dengan Direktur Utama seluruh BUMN. ”Targetnya, publikasi bersama ini memberikan peluang kolaborasi antar-BUMNIS atau partner BUMNIS lainnya. Apabila masyarakat ingin lebih tahu tentang NDHI kami persilahkan untuk dapat mengikuti atau follow media sosial NDHI,” tambahnya.

Penelusuran yang terkait dengan berita militer
berita militer dunia
analisis militer
militer nkri
berita terbaru berita militer dunia
teknologi militer indonesia terbaru
berita militer indonesia terbaru html
kekuatan militer indonesia terbaru
radar militer

Polisi Dipersenjatai Dengan Produk Pindad

Berita Militer Terbaru - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Polri siap mempersenjatai anggotanya dengan senjata api, terutama untuk para bintara yang bertugas langsung di lapangan.

"Terutama untuk bintara karena bintara ini yang berhadapan langsung. Makanya saya minta nanti pengadaan itu diletakkan di SPN (Sekolah Polisi Negara), tempat penggodokan para bintara," ujar Tito di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/7).



Hal itu dilakukan sebagai tindakan preventif bagi anggota Polri yang tengah bertugas di lapangan, khususnya dari Lantas dan Sabhara, pasca maraknya penyerangan oleh pelaku terorisme.

"Tuntutan teman-teman di lapangan yakni yang di Lalu Lintas lalu Sabhara yang jadi korban kemarin (kasus terorisme) di Kampung Melayu misalnya. Atau di Tuban, polisi diserang oleh teroris, tetapi mereka tidak dilengkapi dengan alat bela diri yang cukup khususnya senjata api," ungkap Tito.

Baca Juga : Polisi Dipersenjatai Dengan Produk Pindad

Namun, Tito belum merinci kepolisian daerah mana saja yang akan mendapat bantuan senjata. Namun, daerah yang kerap mendapat serangan teror akan menjadi prioritas.

"Di antaranya beberapa daerah yang ada di Jawa yang kita anggap di situ ada potensi serangan teror," jelas Tito.

Untuk pengadaan senjata, Tito menjelaskan, Polri sudah melakukan kontak dengan PT Pindad. "Minggu lalu direktur Pindad datang, kebetulan Wakapolri adalah komisaris. Jadi kita juga meminta mereka nanti untuk menjadi mitra kita dalam pengadaan kita ada budget untuk itu sekaligus juga untuk mendorong industri senjata dalam negeri," kata Tito.

Tito menjelaskan, nantinya Polri akan memberikan senjata laras pendek untuk anggotanya di lapangan. Tito meminta PT Pindad menyiapkan sekitar 10 ribu pucuk senjata laras pendek G2 untuk anggotanya. "Bukan senjata panjang, tapi senjata pendek untuk perorangan nantinya. Saya kemarin tanya kepada PT Pindad bisa mereka punya persediaan 5.000 (pucuk) tapi kita mintanya kalau bisa di atas 10.000 (pucuk) ya," ucap Tito.

Jokowi Ingatkan agar Tak Beli Alutsista Berumur Pendek

Berita Militer Terbaru - Alat utama sistem persenjataan (alutsista) adalah komponen penting dalam pertahanan dan keamanan. Namun tak jarang alutsista yang dimiliki negara berumur relatif pendek.

"Pengadaan alutsista harus memperhatikan pendekatan daur hidup, tidak boleh lagi Indonesia membeli, misalnya pesawat tempur, tanpa memperhitungkan biaya daur hidup alutsista tersebut 20 tahun ke depan," kata Jokowi saat memimpin rapat di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).



Alutsista juga merupakan investasi pertahanan sehingga pengadaannya juga harus memperhatikan perkembangan teknologi.

Baca Juga :  Indonesia Berencana Barter Alutsista dengan Minyak Afrika Selatan

"Kita juga harus betul-betul menghitung dan mengantisipasi perubahan yang sangat cepat, terutama dalam teknologi persenjataan, yang akan mempengaruhi corak peperangan di masa yang akan datang," tutur Jokowi.

Jokowi juga tak ingin pengadaan alutsista jadi lahan untuk praktik korupsi. Hal itu karena alutsista dibeli dengan uang rakyat.

"Tidak ada lagi toleransi terhadap praktik-praktik korupsi, praktik mark up, dan saya peringatkan juga bahwa alutsista ini dibeli dari uang rakyat untuk bisa digunakan untuk TNI dalam melindungi rakyat, melindungi bangsa, melindungi negara dari segala bentuk ancaman yang ada," kata Jokowi. (bag/nvl)

Penelusuran yang terkait dengan berita militer
berita militer dunia
analisis militer
militer nkri
berita terbaru berita militer dunia
teknologi militer indonesia terbaru
berita militer indonesia terbaru html
kekuatan militer indonesia terbaru
radar militer

Indonesia Pastikan Beli Sukhoi

Berita Militer Terbaru - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (keempat kiri), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kanan), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ketiga kiri), Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono (kedua kiri) dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) mengikuti rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017). Presiden menegaskan agar proses pengadaan alutsista dimulai dari interaksi antarpemerintah (government to government/G to G), serta menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, termasuk menghindari penggelembungan anggaran (mark up). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) ★



Pemerintah Indonesia memastikan akan memperkuat pertahanan udaranya dengan membeli alutsista jet tempur Sukhoi Su-35.

"Tadi (membahas) pembelian Sukhoi, finalisasi sudah. Sudah itu akan membeli drone, selain itu masalah regulasi siber," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ditemui usai menghadiri rapat terbatas tentang Alutsista di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Menurut Ryamizard, Indonesia berencana membeli 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 Flanker. "Sudah negoisasi pembelian, sudah dua tahun," tambah Ryamizard.

Baca Juga : Megawati Soekarno Putri : TNI Mengabdi Pada Tujuan Nasional Indonesia

Selain itu, terkait rencana pembelian "drone" atau pesawat nirawak, Menteri menjelaskan pemerintah sedang mencari "drone" yang berkualitas dan biaya terjangkau serta kemampuan transfer teknologi yang memadai bagi kemandirian industri pertahanan Indonesia.

"Beli saja sedikit, nanti dikembangkan. Besok saya akan minta pabrik drone datang, uji coba mana yang bagus," jelas Ryamizard.

Sementara itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksda Leonardi mengatakan TNI AU membutuhkan "drone" dengan kualifikasi pesawat yang dapat mendeteksi serta melakukan identifikasi dan juga melakukan penyerangan.

Leonardi menambahkan hingga saat ini pemerintah merencanakan membeli enam unit "drone" dengan tiga baterai.


"Yang bisa memberikan, mengizinkan kita untuk beli itu China. Yang lain tidak mau jual. Sejauh ini sudah penjajakan 'G to G' dengan spesifikasinya dari TNI AU," jelas Leonardi.

Sebelumnya dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah harus mengoptimalkan pembelian alutsista yang mengarah kepada pembangunan kemandirian industri pertahanan di dalam negeri.

Presiden menegaskan Indonesia memperoleh sejumlah tawaran kerja sama alutsista dari banyak negara dengan sejumlah tawaran seperti transfer teknologi, desain bersama hingga realokasi fasilitas industri pertahanan dari negara produsen ke Indonesia.

"Saya juga ingatkan pengadaan alutsista harus memerhatikan pendekatan daur hidup tidak hanya, misalnya, membeli pesawat tempur tanpa mempertimbangkan biaya daur hidup alutsista tersebut 20 tahun ke depan," tegas Jokowi.

Indonesia berencana membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 (NATO: Flanker E) sebagai pengganti F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU yang telah pensiun.

Penelusuran yang terkait dengan berita militer
berita militer dunia
analisis militer
militer nkri
berita terbaru berita militer dunia
teknologi militer indonesia terbaru
berita militer indonesia terbaru html
kekuatan militer indonesia terbaru
radar militer

Jumat, 28 Juli 2017

UAS Rajawali 720 Sukses Terbang

Berita Militer Terbaru - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meninjau uji coba Pesawat Terbang Tanpa Awak (PPTA). Pesawat itu merupakan hasil kerjasama antara hasil litbang Kemhan dan industri pertahanan untuk memperkuat sistem pertahanan.

Uji coba tersebut dilakukan di Lapangan Terbang Rumpin, Jl Raya Cicangkal, Rumpin, Bogor, Kamis (27/7/2017) sekitar pukul 09.25 WIB. Hadir dalam uji coba itu pejabat Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan pimpinan perusahaan PT Dirgantara Nusantara.



Pesawat yang diterbangkan bernama Rajawali 720. Pesawat tersebut dapat terbang lebih dari 24 jam dengan radius jelajah hingga 1.000 km.

Baca Juga : Tim Delegasi Perwira Singapura Kagumi Kompetensi PT PAL Indonesia

"Ini adalah pameran drone yang dilaksanakan Balitbang Kemhan. Selain pesawat Rajawali ada 11 pesawat lainnya," kata Kapuskom Publik Kemhan Totok Sugiharto.

Selain Rajawali 720, rencananya akan diuji coba empat pesawat lainnya. Empat pesawat tanpa awak tersebut adalah Puna alap-alap, Wulung, Elang Laut, dan Mission System.

Pesawat Rajawali 720 dirancang dengan misi utama sebagai pesawat pengintai, dan dilengkapi kamera yang menghasilkan gambar maupun video. Pesawat tersebut memiliki ketinggian hingga 8.000 meter dan kecepatan mencapai 135km/jam.

Jokowi Ingatkan Indonesia Harus Tetap Mandiri

Berita Militer Terbaru - Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia mendapat banyak tawaran kerja sama untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari beberapa negara.

Tawaran yang masuk, antara lain berupa transfer teknologi, mulai dari desain alutsista bersama yang memungkinkan menghasilkan hak cipta baru dan dimiliki industri dalam negeri, hingga realokasi fasilitas produksi dari negara produsen alutsista ke Indonesia.

Jokowi menegaskan, tawaran-tawaran itu harus dioptimalkan demi pemenuhan kebutuhan alutsista dalam negeri.

“Tawaran-tawan tersebut harus dioptimalkan sehingga ada terobosan baru menuju kemandirian pertahanan. Terobosan itu harus mengubah pola belanja alutsista menjadi investasi pertahanan kita,” ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (26/7/2017).



Jika kerja sama tersebut diwujudkan, Jokowi mengingatkan bahwa pengadaan alutsista harus memperhatikan faktor pemeliharaan. Jokowi tidak ingin ada alutsista yang dibeli tanpa pertimbangan biaya pemeliharaan dalam jangka waktu ke depan.

Baca Juga : Pembelian Sukhoi Su-35 Masih Negosiasi dengan Rusia

“Tidak boleh lagi Indonesia membeli, misalnya pesawat tempur, tanpa memperkirakan biaya hidup alutsista tersebut selama 20 tahun ke depan,” ujar Jokowi.

Terakhir, Presiden ingin agar kerjasama dalam pengadaan alutsista dengan negara-negara lain menggunakan mekanisme government to government (G to G) agar lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Jokowi juga menegaskan, tidak boleh ada lagi praktik korupsi atau penggelembungan anggaran dalam pengadaan alutsista.

“Tidak ada lagi toleransi terhadap praktik-praktik korupsi dan mark up. Saya peringatan jug alutsista ini dibeli dari uang rakyat untuk digunakan TNI dan untuk melindungi rakyat, bangsa dan negara dari ancaman yang ada,” ujar Jokowi.

Rajawali 720, Bukan Sekedar Drone

Berita Militer Terbaru - UAV berbentuk unik itu mulai meraung. Kecepatannya bertambah dan kemudian akhirnya lepas landas. Inilah UAV besutan PT. Bhineka Dwi Persada, yang diberi nama Rajawali 720. Selain bentuknya yang tidak biasa, spesifikasi UAV ini bisa dibilang lebih besar dibanding UAV lokal lainnya.



Secara umum, Rajawali 720 memiliki panjang 4 meter dan rentang sayap 7 meter. Dengan payload 100 kg, UAV ini memiliki kecepatan jelajah hingga 135 km/jam. Namun yang istimewa adalah ketahanan terbangnya yang bisa mencapai lebih dari 20 jam. Sementara jarak terbang Line of sight, masih di angka 150an km. Angka ini bisa bertambah jika Rajawali 720 bisa terkoneksi dengan kendali melalui satelit.



Namun bukan hanya UAV yang ditawarkan. PT. Bhineka dwi persada juga merancang sistem integrasi antara UAV dan Prajurit di lapangan dalam sebuah Mobile Command Control Vehicle. MCCV ini murni desain PT. Bhineka bekerja sama dengan Balitbang Kemhan. Kendaraan truk ini, bukan hanya sebagai pengendali UAV, tapi juga sebagai mobil komando lapangan.

Baca Juga : Selamat Datang M109, Artileri Swagerak Terbaru TNI AD!



Data dari UAV Rajawali nantinya bisa secara real time diteruskan ke prajurit di garis depan. Sebuah mobil kontrol, bisa mengendalikan hingga 64 prajurit sekaligus. Selain itu, prajurit juga nantinya dibekali kamera serta peralatan lain yang bisa dimonitor oleh komandan di dalam truk. Sistem pengantaran data sendiri menggunakan jaringan LTE buatan sendiri atau radio link yang tertutup sehingga dijamin keamanannya. PT. Bhineka menyebut sistem ini sebagai Indonesia Future Soldier. Menarik bukan? Semoga saja inovasi ini dilirik oleh Kemhan dan TNI.

Pesawat KT 1B Woong Bee Merapat ke Lombok

Pesawat KT 1B Woong Bee Merapat ke Lombok

Berita Militer Terbaru - ’First Time Landing’
Pesawat latih lanjut KT-1B Woong Bee Skadron Pendidikan 102 Lanud Adi Sucipto di Lombok International Airport, Praya, Loteng. (Suara NTB/ist)

Delapan pesawat latih lanjut KT 1B Woong Bee dari Skadron Pendidikan 102 Lanud Adi Sutjipto mendarat untuk pertama kalinya di Bandara Internasional Lombok (BIL), Rabu (27/7).



Pesawat latih lanjut kebanggaan TNI AU tersebut mendarat di Lombok dalam rangka Latihan Navigasi Jarak Jauh (NJJ) siswa Sekolah Penerbang A 91. Kedatangan KT 1B ini dipimpin langsung Komandan Skadron Pendidikan 102 Letkol Pnb H M Kisha dan disambut langsung oleh Komandan Lanud Rembiga Kolonel Pnb Dodi Fernando, SE, MSOc.Sc di apron bandara Internasional Lombok.
Selama kurang lebih dua minggu Lanud Rembiga sebagai pangkalan aju operasi pendukung penerbangan akan mendukung siswa Sekbang Angkatan 91, melaksanakan latihan terbang Navigasi Jarak Jauh (NJJ), dengan menggunakan pesawat latih KT 1B dari Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta, menuju Lanud Abdulrahman Saleh, Malang selanjutnya menuju ke Bandara Internasional Lombok (Lanud Rembiga).



Latihan Navigasi Jarak Jauh ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam terbang navigasi menggunakan politage atau baca peta, time calculation dan fuel logging. Latihan ini merupakan latihan terakhir sebelum mereka akan dilantik sebagai penerbang TNI AU pada agustus mendatang.

Baca Juga : F/A-18D Hornet TUDM Makin Bertaji dan Sakti, Setara Super Hornet

Merupakan suatu kebanggaan bagi Nusa Tenggara Barat, pesawat KT 1B yang merupakan pesawat kebanggaan Jupiter Aerobatic Team (JAT) yang juga duta dirgantara Indonesia dapat landing di Lombok dan menghias langit Nusa Tenggara dalam beberapa hari ke depan.

TNI AU Segera Perkuat Pertahanan Udara

Berita Militer Terbaru - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan dalam rencana strategis (Renstra) kedua, TNI AU segera memperkuat sistem pertahanan di sejumlah wilayah Indonesia.

"Renstra kedua, kami akan memperkuat di Natuna, kemudian di Tarakan, Morotai, Biak, Merauke, kemudian di Kupang. Dalam hal ini kami juga akan membangun pangkalan yang ada di Selaru sesuai dengan kebijakan-kebijakan Panglima TNI," katanya usai membuka kegiatan Bakti Sosial dan Karya Bakti TNI Angkatan Udara di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Ahad 23 Juli 2017.



Sementara yang sedang berjalan untuk Renstra kedua 2014-2019, kata dia, TNI AU juga akan memperkuat sistem pertahanan di antaranya pengadaan pesawat tempur pengganti pesawat F5.

Selain itu, lanjut dia, penambahan pesawat Hercules tipe J, penambahan pesawat-pesawat latih termasuk pesawat helikopter, dan penambahan 12 radar. Menurut dia, penambahan radar itu sangat penting karena bisa mengawal dan mengamati seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Dan yang sangat penting lagi, rencana pesawat 'drone' tanpa awak di Natuna dan Tarakan dengan kemampuan MALE (pesawat tanpa awak buatan PT Dirgantara Indonesia), terbang 24 jam sampai 36 jam dengan jarak jangkau kurang lebih 2.000 kilometer. Itu yang akan kami tempatkan dalam Renstra kedua ini di Tarakan dan Natuna," katanya.

Baca Juga : Prajurit TNI Beri Pelatihan Komputer Siswa di Perbatasan RI

Sementara dalam renstra ketiga, kata dia, TNI AU akan menempatkan pesawat tanpa awak di Morotai dan Selaru.

Dengan demikian, lanjut dia, TNI AU dapat melihat pengamanan di hampir seluruh wilayah Indonesia mulai dari samudra hingga daratan dengan menggunakan pesawat tanpa awak.

Terkait dengan hal itu, KSAU mengatakan pihaknya telah membangun jaringan komunikasi data (network centric corporation) di TNI AU dan akan dikembangkan di Markas Besar TNI.

"Kemungkinan juga pada tingkatan yang lebih tinggi sehingga seluruh informasi di negeri kita ini bisa terpantau dari 'drone' dan bisa disebarkan ke seluruh satuan-satuan yang ada di bawah dan tidak bisa dibohongi karena semua menggunakan sistem digital yang bisa dibaca. Di mana ada ancaman, entah itu ancaman laut, ancaman darat, ancaman udara, itu yang sekarang sedang kita bangun," Marsekal Hadi menambahkan soal tindak lanjut kapasitas TNI AU bersama matra yang lain.

Menhan Inginkan Pesawat Tanpa Awak Dilengkapi Persenjataan

Berita Militer Terbaru - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menginginkan pesawat terbang tanpa awak (PPTA) atau drone bisa digunakan untuk keperluan tempur, yang dilengkapi senjata dan bom.

"Pesawat terbang tanpa awak yang dibuat atas kerja sama Balitbang Kemhan dengan industri pertahanan dalam negeri sudah bagus, dengan jarak tempuh hingga 200 kilometer dan bisa digunakan selama 20 jam. Luar biasa itu," kata Menhan usai menyaksikan uji coba pesawat tanpa awak hasil kerja sama kementerian pertahan (Kemhan) dan industri pertahanan di Lapangan Terbang Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.



Ke depan, lanjut Ryamizard, tak terlalu sering memakai pesawat yang menggunakan awak karena cost relatif mahal, dan penggunaannya pun terbatas. Namun, pesawat tanpa awak bisa digunakan setiap saat dan relatif lebih murah.

Baca Juga : Rusia Kembangkan Rudal Jelajah yang Mampu Menyerang Target Hingga Jarak 1.000 Km

"Kemungkinan kecelakaan sangat kecil. Kalau pun ada kecelakaan tidak ada korban jiwa," katanya.

Pesawat terbang tanpa awak ini nantinya bisa di-update untuk dipasang alat tembak dan bom, serta bisa digunakan siang dan malam hari.

"Ini nggak kalah lagi dengan dari luar. Kemudian akan ditingkatkan terus. Itu kalau pakai satelit, jaraknya bisa 500 kilometer," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ini.

Purnawirawan Jenderal bintang empat ini berharap nantinya pesawat tanpa awak dapat dimaksimalkan untuk menjaga perbatasan, bahkan dapat digunakan untuk mencegah peredaran narkoba.

"Iya pasti (akan dimaksimalkan) di perbatasan mau lihat di mana tukang narkoba itu bawa narkoba. Semuanya lah. Curi-curi ikan segala macam. Nanti di kapal angkatan laut juga ada drone, penanganan bencana, segala macam lah," katanya.

Kendati demikian, tambah dia, pihaknya tetap akan membeli beberapa drone militer dari China guna menambah pengetahuan teknologi mengenai drone.

"Jadi begini. Kita, orang China, orang manapun, beli pasti dia bedah itu barang untuk dipelajari. Kita juga beli sedikit satu-dua, kemudian kita pelajari untuk menambah kecanggihan itu. Semuanya begitu," jelasnya.

Pesawat yang diujiterbangkan bernama Rajawali 720, yang merupakan hasil kerja sama Balitbang Kemhan dengan PT Bhineka Dwi Persada. PPTA Rajawali 720 termasuk ke dalam kategori Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau juga disebut Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) dan merupakan PPTA bersayap tetap (fixed wing).

PPTA tersebut memiliki kemampuan terbang Iebih dari 24 jam dengan misi radius jelajah 20 km sampai dengan 1000 km, dan ketinggian jelajah 8000 meter dan kecepatan hingga 135 km/jam (73 knots). PPTA Rajawali 720 tersebut juga mampu tinggal landas dan landing dengan Iandasan yang cukup pendek.

PPTA Rajawali 720 dirancang dengan misi utama sebagai pesawat pengintai, yang dilengkapi dengan sistem gimbal dan kamera yang dapat mengirimkan hasil pantauan, baik gambar maupun video secara real time ke darat melalui Ground Control Station (GCS).

Sehingga, PPTA Rajawali 720 dapat menjadi salah satu altematif yang handal dalam melakukan pengawasan dalam berbagai keperluan, seperti melakukan pemantauan di daerah perbatasan, lautan ataupun hutan.

Selain PPTA Rajawali 720, kata Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Totok Sugiharto, juga akan diuji coba beberapa pesawat tanpa awak lainnya, yakni Pesawat Udara Tanpa Awak (Puna) Alap-Alap, Wulung (PT Carita Boat Indonesia), Elang Laut (PT DI), dan Mission System (PT LEN Industri), serta Target Drone (PT Indo Pacific Communication dan Defence), M3LSU03 (PT Mandiri Mitra Muhibbah).

Athan Inggris Tawarkan Kerjasama Dengan PT PAL

Berita Militer Terbaru - Produk berkualitas yang membanggakan dan mengharumkan nama Bangsa telah sukses diproduksi Insan PAL Indonesia. Strategic Sealift Vessel (SSV) sebagai kapal perang ekspor perdana yang berhasil di serahkan ke Kementerian Pertahanan Filipina.

Hal ini membuat banyak Negara menengok PT PAL Indonesia (Persero) untuk melihat dan mengkaji peluang potensi yang dapat dikerjasamakan. Inggris, sebagai salah satu negara adidaya dan berteknologi kemaritiman yang handal, melihat potensi pada PT PAL Indonesia (Persero) untuk berkolaborasi bersama.



Atase Pertahanan Colonel Adrian H Campbell-Black bersama tim diterima Direktur Utama PT PAL INDONESIA (Persero) Budiman Saleh, Direktur Pembangunan Kapal-Turitan Indaryo, Kepala Perencana Strategis Perusahaan-Tjahyono Yudo & Sekretaris Perusahaan-Elly Dwirat Manto. Andrian menyampaikan bahwa melalui industri Komponen yang berlokasi di Inggris ingin menawarkan kerjasama strategis dalam proyek pembangunan Kapal yang akan sedang dan dibangun PT PAL INDONESIA (Persero).

Baca Juga : Self Tracked Propelled Howitzer M109A4 untuk Armed TNI AD Telah Tiba di Indonesia

“Kami bahagia telah diterima, kami melihat potensi peluang kerjasama dengan PT PAL kedepan” ujarnya. Komponen yang ditawarkan adalah Teknologi Sistem Komunikasi dan Navigasi, yang merupakan salah satu kebutuhan premier untuk operasional sebuah Alat Transportasi.

Direktur Utama Budiman Saleh mengungkapkan kami membuka diri untuk semua kerjasama untuk potensi pasar dalam negeri dan luar negeri. “Kami tidak menentukan dengan siapa kami bermitra. Namun yang harus dipenuhi dalam bermitra dengan kami adalah penyesuaian dan kepatuhan pada Undang-Undang 16 Tahun 2012” tegasnya.

Saleh menambahkan selain dari kepatuhan pada perundang-undnagan juga turut mendukung keterpenuhinya tingkat kandungan komponen dalam negeri. kami yakin akan berhasil dalam menjaring minat pasar dalam negeri dan luar negeri sesuai dengan kapasitas kami dalam menghasilkan produk yang berkualitas.

Antara Menhan Dan KSAU, Beda Pandangan Soal Pesawat Angkut Berat?

Berita Militer Terbaru - Perbedaan statemen dalam rencana pengadaan alutsista rasanya kerap terjadi. Seperti dalam rencana pengadaan pesawat angkut berat untuk kebutuhan TNI AU, bila Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu pada Januari 2017 telah memutuskan untuk membeli lima unit Airbus A400M Atlas senilai US$2 miliar, maka sebaliknya dari pihak user, yakni TNI AU lewat KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan justru pihaknya akan mendatangkan C-130J Super Hercules.
Mana yang benar dari dua pernyataan tersebut memang menimbulkan tanda tanya. Statemen Menhan Ryamizard tentang pengadaan Airbus A400M Atlas pertama kali diwartakan oleh situs Janes.com pada awal Januari 2017. Kemudian sinyal pembelian makin kuat setelah pada 6 April 2017, satu unit Airbus A400M milik AU Inggris (RAF/Royal Air Force) melakukan kunjungan perkenalan di Lanud Halim Perdanakusuma. Dan kabar yang paling akhir dan terdengar sedikit unik, Indonesia telah menandatangani surat minat (Letter of Intent) pembelian pesawat angkut berat militer buatan Airbus Military, A400M Atlas. Hal ini menyusul kunjungan resmi Presiden Prancis, Francois Hollande ke Jakarta pada Maret 2017.
Disebut unik, lantaran LoI terhadap A400M Atlas itu ditandatangani Pelita Air, mewakili konsorsium BUMN Indonesia. Indonesia memiliki beberapa BUMN yang bergiat pada penerbangan komersial berjadwal ataupun sewa, yaitu PT Garuda Indonesia dan PT Pelita Air Service (anak perusahaan PT Pertamina). Apakah Airbus A400M justru diarahkan sebagai pesawat kargo? Meski bisa-bisa saja, tentu agak janggal, mengingat kodrat A400M adalah pesawat angkut berat yang dioperasikan angkatan udara. Selain Perancis, negara pengguna Airbus A400M adalah militer Belgia, Jerman, Luxemburg, Spanyol, Turki, Inggris, dan Malaysia.

Sementara dari pihak user, sejak era KSAU Marsekal TNI Chappy Hakim, penerbang dan awak C-130 Hercules yang berada di Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32, lebih menginginkan generasi penerus pesawat angkut berat adalah C-130J Super Hercules. Seperti diwartakan situs antarajateng.com (23/7/2017), KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bakal mengakuisisi C-130J. Tidak disebutkan berapa jumlah yang akan didatangkan. Namun yang pasti, di era Presiden Jokowi tak diperbolehkan lagi ada kontrak baru pengadaan alutsista yang berasal dari bekas pakai atau hibah.
Karena harus beli baru dan keharusan mendapatkan nilai dari ToT (Transfer of Technology), maka bila ada pilihan Airbus A400M Atlas dan C-130J, tentu tak mungkin diakuisisi keduanya, mengingat budget belanja alutsista yang terbatas.
Bila akhirnya C-130J memperkuat armada Hercules TNI AU, maka akan jadi teman yang pas bagi generasi C-130 H/HS/L-100-30 yang masih akan terus dioperasikan TNI AU. Konsepnya, C-130J hanya membutuhkan dua kru di kokpit (plus 1 loadmaster di ruang kargo). Fungsi kru lain digantikan oleh komputer. Versi terakhir ini dilengkapi peralatan navigasi digital tercanggih dan berkat adanya kemampuan high resolution ground mapping dari radar APN-241 Low Power Color Radar, HUD, missile warning system, countermeasures system, dan ILS. Hercules super canggih ini juga dapat beroperasi dan melakukan dropping di segala cuaca dan keadaan dengan presisi tinggi.
Dibanding A400 dan An-70, dimensi C-130J tentu lebih kecil, dan itu berimbas ke kapasitas payload yang maksimum 20 ton. Tanpa bahan bakar cadangan, C-130J dapat menjelajah sejauh 5.250 km. Dapur pacunya disokong mesin Allisonn AE2100D3 berdaya 4.591 HP per unitnya. Putaran mesin dikontrol sepenuhnya oleh Full Authority Digital Electronic Control (FADEC), sehingga keseimbangan antar mesin terkendali dan juga dapat membuat jarak pengereman saat mendarat menjadi lebih pendek.
Dibanding generasi C-130 sebelumnya, Super Hercules punya bilah baling-baling yang berbeda. Yang digunakan mengadopsi buatan Dowty Aerospace berbahan dasar komposit berbilah enam R391. Selain itu, C-130J juga mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara.
Belum lama ini, tersiar kabar bahwa AU Bangladesh berencana membeli dua unit C-130J C5 bekas pakai AU Inggris. Pengadaan yang masuk rencana anggaran belanja tahun 2017 – 2018 ini tengah dalam pembicaraan antara kedua pemerintahan. Bila Bangladesh nantinya memiliki C-130J, maka negara yang kerap dilanda banjir ini akan menjadi operator C-130J kesembilan di Asia. Bagaimana dengan Indonesia? Secara regulasi, tentu tak bisa lagi Indonesia membeli C-130J second, meski pun ada negara sahabat yang menawarkan.
Mau tahu berapa harga C-130J Super Hercules? Harga akhir yang diperoleh setiap negara biasanya tidak akan sama, mengingat harga akan bergantung pada kebutuhan fitur, metode pembayaran, sistem imbal beli dan ToT yang diinginkan pihak user. Namun dikutip dari Wikipedia.org, harga rata-rata internasional untuk C-130J ada direntang US$100 – US$120 juta. Sementara itu, Airbus 400M Atlas harga per unitnya pada tahun 2013 ditaksir mencapai 152,4 juta euro. (Gilang Perdana)

Selamat Datang M109, Artileri Swagerak Terbaru TNI AD!

M109, Artileri Swagerak Terbaru TNI AD
M109, Artileri Swagerak Terbaru TNI AD 

Tanpa banyak gembar gembor, selasa (25/7) siang, TNI kedatangan alusista baru. Alutsista itu adalah meriam swagerak kaliber 155mm, M-109. Sebanyak 18 unit M-109 ini tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Meski demikian, belum diperoleh informasi pasti akan dimana meriam M-109 ini nantinya ditempatkan. TNI AD sendiri memiliki beberapa batalyon armed gerak sendiri, misalnya Yon Armed 7/ GS yang berlokasi di Bekasi. Dengan masuknya M-109A4 ke jajaran Artileri Medan TNI-AD, maka ini merupakan sebuah lompatan teknologi dan gaya gempur. Ini mengingat artileri Swagerak beroda rantai yang saat ini masih beroperasi adalah AMX-13 MK61 dengan kaliber meriam 105mm. Apalagi, munisi M-109A4 bisa menggunakan munisi meriam 155mm standar NATO yang juga sudah dioperasikan oleh TNI-AD.
Minat TNI AD terhadap meriam M-109 tercium sejak adanya delegasi dari Pussenarmed TNI-AD berkunjung ke Belgia untuk menengok meriam swagerak roda rantai M-109A4. Proses pengadaannya meriam makin nyata karena tercantum jelas dalam Nota Keuangan serta RAPBN 2017 Republik Indonesia. Bahkan jumlah yang dibeli pun sudah tersebut yaitu sebanyak 20 unit.Meski tidak disebut variannya, sumber penulis menyebutkan varian yang dilirik adalah M-109 versi A4. Dibandingkan pendahulunya, versi A4 ini memiliki kelebihan proteksi nubika dan sistem elektronika. (Enrico Aryaguna)

Pemerintah Akan Kembangkan Industri Drone

Berita Militer Terbaru - Menteri Koordinator Politik Hukum dan keamanan Wiranto mengungkapkan pemerintah akan mengembangkan industri drone yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan militer maupun kepentingan sipil.

"Itu yang menjadi satu sasaran kami untuk mengembangkan industri drone sehingga dapat multifunction sehingga bisa kami pakai untuk kepentingan militer maupun untuk kepentingan sipil," kata Wiranto usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Wiranto menyebutkan ke depan teknologi drone akan berkembang terus karena murah tetapi dapat menjangkau wilayah nasional.



"Ke depan ada satu teknologi baru yang lebih murah tapi juga dapat menjangkau wilayah nasional baik untuk kepentingan militer, pertahanan maupun untuk kepentingan-kepentingan sipil yakni drone," katanya.

Baca : Nurhayati Assegaf Usul Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina

Drone adalah pesawat pengintai tak berawak yang dijalankan dengan pusat kendali di suatu tempat dengan menggunakan komputer atau juga remote control.

Sementara itu mengenai pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) Wiranto mengatakan alutsista yang dibeli harus bisa meng-cover wilayah Indonesia yang luas, dalam arti bisa meng-cover pengamanan wilayah RI.

"Kedua kami harus realistis artinya jangan sampai pembelian alutsista menggerogoti APBN yang nanti bisa mengganggu kebijakan di bidang yang lain, artinya harus ada pertimbangan rasional dari pembelian itu, artinya ada efisiensi di situ," kata Wiranto.

Namun Wiranto mengingatkan bahwa upaya memperkuat alutsista juga perlu ditujukan untuk "detterence factor".

"Artinya kita tetap dihormati negara lain dalam rangka melakukan satu diplomasi internasional, kalau kita tidak kuat nanti kita disepelekan," katanya.

Menurut dia, pembelian alutsista harus dilakukan dengan pertimbangan yang baik dan matang, satu sisi memenuhi kepentingan pertahanan nasional di sisi lain tidak merugikan kepentingan lain dalam pemanfaatan APBN.

Dalam kesempatan itu Wiranto membantah ada ketidakharmonisan antar lembaga terkait pengadaan alutsista.

"Siapa yang bilang tidak harmonis kalau ada perbedaan pendapat ya didiskusikan, diperbincangkan sehingga mencapai keseimbangan tadi, kalau ada perbedaan pendapat kan masing-masing kementerian mengemukakan pendapatnya. tugas kita menyerasikan itu sehingga ada keputusan yang baik," kata Wiranto.

Penelusuran yang terkait dengan berita militer
berita militer dunia
analisis militer
militer nkri
berita terbaru berita militer dunia
teknologi militer indonesia terbaru
berita militer indonesia terbaru html
kekuatan militer indonesia terbaru
radar militer

Kamis, 27 Juli 2017

Rusia Kembangkan Rudal Jelajah yang Mampu Menyerang Target Hingga Jarak 1.000 Km


Rusia Kembangkan Rudal Jelajah
Rusia Kembangkan Rudal Jelajah 

Rusia tengah mengerjakan serangkaian rudal jelajah presisi yang diluncurkan udara sebelum 2020. Saya yakin sebelum 2020 rudal-rudal ini sudah selesai,” ujar CEO Tactical Missiles Corporation Boris Obnosov, Kamis.
Perusahaan pembuat senjata Rusia, Tactical Missiles Corporation, sedang mengerjakan serangkaian rudal dengan daya jelajah 200 kilometer, 400 kilometer, 600 kilometer, dan 1.000 kilometer
Seperti yang dikatakan Kepala Missic Corporation Taktis, satu rudal tidak dapat melibatkan semua target. "Dalam beberapa kasus, tidak efisien untuk mencakup rentang yang lebih panjang," katanya, menjelaskan kebutuhan untuk mengembangkan seluruh keluarga rudal.
Bocoran mengenai proyek pengembangan rudal ini diungkapkan Obnosov saat merespons pertanyaan terkait rencana perusahaan untuk menandingi rudal baru buatan AS, yaitu rudal jelajah jarak jauh berpresisi tinggi JASSM (Joint Air-to-Surface Standoff Missile).
Rudal jelajah presisi JASSM buatan AS dimaksudkan untuk menyerang target stasioner dan sukarela yang dilindungi dengan baik dalam kondisi cuaca dan setiap saat sepanjang hari dari jarak jangkauan pertahanan udara musuh. Ini memiliki radius operasi 370 km (JASSM-ER memiliki radius operasional hingga 1.000 km). Rudal ini mampu mengantarkan hulu ledak 450kg.

F/A-18D Hornet TUDM Makin Bertaji dan Sakti, Setara Super Hornet

Berita Militer Terbaru -Tentara Udara Diraja Malaysia semakin bertaji dan sakti. Jika tahun lalu Su-30MKM berhasil mengintegrasikan bom pintar buatan Amerika Serikat GBU-12, kini tersiar kabar kalau F/A-18D Hornet TUDM telah menyelesaikan program peremajaan dan peningkatan kemampuan yang dimulai sejak 2011.
Maklum saja, F/A-18D Hornet TUDM sendiri usianya sudah memasuki dua dekade, jadi sudah pantas jika dilakukan peningkatan kemampuan. Malaysia sendiri mendapatkan fasilitas FMS (Foreign Military Sales) untuk mendanai peremajaan yang dilakukan melalui program ECP (Engineering Change Proposal) 618 dari perusahaan Boeing selaku pembuat Hornet.
Peremajaan kemampuan F/A-18D TUDM tersebut berfokus pada peningkatan letalitas, dengan memperkenalkan helm pintar JHCMS (Joint Helmet Mounted Cueing System), rudal baru AIM-9X Sidewinder, kit GPS (Global Positioning System) dan sistem pemandu untuk bom pintar JDAM (Joint Direct Attack Munition), dan pod pengindera ATFLIR (Advanced Targeting Forward Looking Infra-Red).
Menurut Kepala Staf TUDM Jenderal Datuk Seri Affendi Buang, F/A-18D hasil modifikasi ini merupakan lompatan jauh bagi armada Hornet Malaysia, dan menjadikannya setara dengan standar F/A-18E/F Super Hornet Block 1. Pengerjaan modifikasi tersebut dilakukan atas satu airframe di pabrik Boeing di St. Louis, Missouri dan sisanya dilakukan di Malaysia. Modifikasi terakhir selesai pada April 2015, dan pesawat-pesawat F/A-18D yang dimodifikasi tersebut terlihat sudah menggunakan kit modifikasi. Baru minggu ini Kepala Staf TUDM mengungkap seluruh detail upgrade pada F/A-18D kepada pers Malaysia.
Dengan diperkenalkannya JHCMS dan AIM-9X, pilot-pilot Hornet Malaysia kini bisa melakukan penguncian secara off boresight, dimana pilot cukup menengokkan kepala saja dan melihat sasaran, maka rudal akan melesat mengikuti posisi kuncian terakhir. Rudal AIM-9X yang dilengkapi nosel buang yang bisa dibelok-belokkan akan mengikuti trayektori paling efisien untuk mengejar musuh. JHCMS sendiri sudah melengkapi F/A-18D TUDM sejak tahun 2014.
Sementara untuk menyerang sasaran darat, F/A-18D Hornet TUDM bisa memandu bom-bom berbasis GPS yang dimilikinya mulai dari GBU-31, 32, 38, dan 54 untuk serangan yang lebih presisi, tanpa perlu terhalang cuaca seperti awan tebal atau kabut seperti saat menggunakan bom berbasis laser Paveway.
Sementara AN/ASQ-228 ATFLIR buatan Raytheon akan menggantikan Nitehawk milik TUDM sebelumnya, dengan paduan lengkap sensor berupa kamera termografi, kamera untuk kondisi cahaya rendah, laser pengukur jarak, laser pembidik sasaran, dan pendeteksi sinar panduan laser dari darat. ATFLIR memang diciptakan spesifik untuk generasi Hornet, mulai dari F/A-18C/D Hornet sampai Super Hornet yang dipakai AL AS sehingga tidak mengherankan kalau TUDM mengikuti langkah AL AS dan Korp Marinir AS dalam mengadopsi ATFLIR. 
Dengan modifikasi pada F/A-18D, TUDM melengkapi seluruh proses peningkatan kemampuan pada pesawat-pesawat tempur miliknya. Sebelumnya diumumkan pula mahwa MiG-29M milik TUDM akan diperbarui oleh Rusia. Malaysia sendiri berharap bahwa F/A-18D yang digunakannya dapat bertugas sampai tahun 2030 atau sesudahnya. (Aryo Nugroho)
Sumber : uctalks.ucweb.com
Supoorted By : www.grosirsenapanangin.co.id

Pembelian Sukhoi Su-35 Masih Negosiasi dengan Rusia

Berita Militer Terbaru - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sedang melakukan negosiasi dengan pihak pemerintah Rusia agar TNI bisa memiliki pesawat Sukhoi Su-35. Menurutnya, pembelian pesawat Sukhoi Su-35 juga perlu berkoordinasi dengan para menteri kabinet kerja dan Presiden Joko Widodo.
“Itu Sukhoi bukan beli kacang goreng yang langsung makan. Kita pesan, tanya dulu dengan Menko, baru kita koordinasi, baru mengajukan ke Presiden,” kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (26/7/2017).
“Kita nego bolak-balik saya ke sana bukan sehari kayak beli mobil di sana, bisa,” sambung Ryamizard.
Selain itu, Ryamizard mengatakan tujuan negoisasi dengan pemerintah Rusia agar bisa mendapatkan 11 unit pesawat Sukhoi Su-35 dari awal pembelian 8 unit pesawat tersebut. Sementara itu, pembuatan pesawat Sukhoi Su-35 oleh pihak Rusia juga memerlukan waktu yang lama.
“Pesawat itu dibuat nggak gampang, buatnya lama, sekarang mudah-mudahan jadi. Jadi harus itu yang Sukhoi pertama setelah Su-35 setelah Rusia kita pakai ya. Negonya supaya harganya harga dasar, nggak mau saya yang dulu-dulu,” kata Ryamizard.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengeluhkan pembelian pesawat Sukhoi Su-35 yang belum terwujud. Gatot berharap Komisi I DPR dan Ryamizard Ryacudu segera membahas pembelian Sukhoi Su-35 dan kapal selam Kilo Class milik Rusia agar TNI bisa memiliki alutsista modern.
“Mudah-mudahan dengan ini Komisi I bisa menekan menteri pertahanan bu (Megawati), agar Sukhoi Su-35 dan kapal Kilo Class bisa terwujud bersama-sama angkatan udara dan angkatan laut,” kata Gatot dalam acara pembekalan yang dihadiri Komisi I DPR di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Jumat (21/7) lalu.
Dalam acara tersebut, turut hadir Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Ketum PDIP tersebut juga sempat memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI pada acara yang sama.
Sumber : news.detik.com

Tim Delegasi Perwira Singapura Kagumi Kompetensi PT PAL Indonesia


Berita Militer Terbaru - Kunjungan Tim Delegasi Program Pertukaran Perwira Junior (Junior Officer Exchange Programme (JOEP) RSN/Angkatan Laut Singapura ke Surabaya, juga berkesempatan berkunjung ke PT PAL Indonesia (Persero). 6 Orang Orang Perwira Junior ini diketuai Asisten Atase Pertahanan Singapura Letkol Senior George Goh. Diterima Kepala Perencanaan Strategis Perusahaan-Tjahyono Yudo, Kepala Divisi Bisnis dan Pemasar-Iman Sulaiman serta Kepala Divisi Kapal Niaga-Satrio Bintoro di Rupat Besar lantai dasar Gedung PIP PT PAL Indonesia (Persero) Rabu Pagi (19/07), ingin menyaksikan dan bertukar pikiran terkait Kompetensi dan Kapabilitasnya dalam capaian Teknologi Kemaritiman yang dicapai.
Dalam sambutannya Tjahyono menyampaikan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Miliki Negara yang 100% sahamnya dimiliki oleh Negara, dengan 4 lini bisnis Pembangunan Kapal Perang, Kapal Niaga, Pemeliharaan kapal dan non kapal, serta Rekayasa umum dan saat ini ditambah 1 lini bisnis lagi adalah pembagunan kapal selam yang saat ini sedang melaksanakan joint section kapal selam.
Dalam sambutan balasan Asisten Atase Pertahanan Singapura untuk Indonesia Letkol Senior George Goh penyampaikan appresiasi dan sangat bergembira dapat diberi kesempatan untuk dapat berkunjung ke PT PAL Indonesia yang memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai Industri perkapalan di Indonesia. Diskusi berlangsung dengan penuh kehangatan dan sangat antusias seperti, “Begitu cepat PT PAL melakukan lompatan teknologi” Apa saja kendala yang dijumpai dalam mencapai atau menguasai capaian teknologi yang cukup signifikan dalam menghasilkan Kapal yang berkualitas ?. Dimulai pembangunan Fast Patrol Boat (FPB), Kapal Cepat Rudal (KCR), Sigma Class (PKR), Strategic Sealift Vessel (SSV) hingga Kapal Selam” tanyanya pada diskusi tersebut. Kepala Perencana Strategis Perusahaan, Tjahyono Yudo menjawab pencapaian teknologi kemaritiman yang dikuasai Insan PAL Indonesia adalah kesatuan kerjasama antar Insan PAL dalam menguasainya, melalui transfer of technology.
Perwira Junior menimpali dengan pertanyaan, apakah ada keterkaitan dengan lembaga pendidikan pada penerapan teknologi yang dikuasai PT PAL Indonesia (Persero). Yudo menuturkan, pada pada proses bisnis, perusahaan juga turut mengikutsertakan perwakilan Lembaga/Institusi Pendidikan dengan memberikan tempat Praktek kerja sebagai aplikasi ilmu yang diterima di bangku pendidikan. Disamping tentunya lokasi PT PAL sangat dekat dengan ketersediaan SDM yang ada disekitar lokasi dengan adanya universitas yang banyak mensuplai SDM Handal. PAL juga memiliki training senter untuk men-skill up SDM yang ada, ditambah lagi PAL juga mempunyai Sekolah Teknik Kejuruan (mencetak tenaga trampil).
Diskusi pun berlanjut pada kunjungan lapangan di Bengkel Divisi Kapal Niaga. Sebagai galangan yang handal dengan produk yang berkualitas, Insan PAL Indonesia secara terus-menerus meningkatkan kompetensi dan inovasinya.
Sumber: bumn.go.id

Self Tracked Propelled Howitzer M109A4 untuk Armed TNI AD Telah Tiba di Indonesia

Berita Militer Terbaru - Setelah dikapalkan dari Belgia, sebanyak 18 unit Self Tracked Propelled Howitzer alias Artileri Swagerak jenis M109A4 155 mm untuk Satuan Artileri Medan (Armed) TNI AD telah tiba hari Selasa (25/7) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Meski berstatus bekas pakai AD Belgia, hadirnya alutsista ‘kelas berat’ ini jelas membawa arti penting bagi modernisasi persenjataan di lini Armed TNI AD, khususnya pada Self Tracked Propelled Howitzer yang selama puluhan tahun mengandalkan AMX-13 MK61 kaliber 105 mm.
Proses pengadaannya M109A4 sebelumnya telah tercantum dalam Nota Keuangan serta RAPBN 2017 Republik Indonesia. Bahkan jumlah yang dibeli pun sudah tersebut yaitu sebanyak 20 unit. Artileri Swagerak di lingkungan TNI AD disebut sebagai GS (Gerak Sendiri), dan TNI AD mempunya dua Yon Armed GS dengan AMX-13 MK61, yaitu Yon Armed-4/105 GS yang berada di bawah Kodam III Siliwangi bermarkas di Cimahi, Jawa Barat. Dan Yon Armed-7/105 GS Bring Galih yang berada di bawah Kodam Kodam Jaya bermarkas di Cikiwul, Bekasi.
M109 sendiri sudah terbilang masyur namanya dalam jagad alustista, namanya sudah mentereng sejak Perang Vietnam, Perang Yom Kippur, Perang Iran Irak, Perang di Sahara, Perang Teluk, Perang Irak, dan yang terbaru digunakjan Arab Saudi saat menyerang Yaman. Di Asia Tenggara, selain Indonesia, Thailand (20 unit) dan Malaysia (30 unit) juga menjadi pemilik M109. Ironisnya seri M109 kedua jiran lebih baru dari milik Indonesia, Thailand dengan M109A5 dan Malaysia dengan M109A6 Paladin.
Dari aspek fire power, M109A4 mengadopsi jenis L/39 Howitzer M185 kaliber 155 mm. Jarak tembak konvensionalnya mencapai 18 km, sementara bila menggunakan RAP (Rocket Assisted Projectile) lontaran proyektil sanggup menjangkau sasaran sejauh 30 km. Sudut elevasi laras dapat digerakkan -3 sampai 75 derajat.
Bagaimana dengan kecepatan tembak? Karena pola pengisian amunisi masih manual, maka akan berpulang pada kecakapan dari team loader itu sendiri. Secara teori bila awak M109 cukup terlatih, maka dalam satu menit bisa ditembakkan 4 proyektil, namun untuk tembakan berkelanjutan umumnya satu menit satu proyektil. Dalam sekali jalan, kubah M109 dapat dimuati 39 amunisi, termasuk 2 copperhead rounds.
Untuk urusan dapur pacu, semua varian M109 disokong mesin diesel buatan General Motors, yakni Detroit Diesel 8V71T dengan delapan silinder yang dilengkapi perangkat turbocharger, dengan semburan daya maksimum 405 hp. Kecepatan laju kendaraan berbobot 28,5 ton ini mencapai 56 km per jam di jalan raya, dengan jarak tempuh hingga 350 km.
Ciri pembeda M109A4 dibanding seri A1, A2 dan A3 adalah adanya penambahan filter anti nubika (nuklir, biologi dan kimia). Dalam proyek RAM (reliability, availability and maintainability) juga ditingkatkan kinerja subsistem antara lain filter udara mesin, kipas pendingin mesin, mekanimsme putaran kubah, protective cover untuk berbagai sensor diatas bodi serta penambahan starter circuit relay.
Sebagai negara NATO, Belgia punya ratusan unit M109 dari seri A2/A3 dan A4 yang totalnya ada 127 unit. Dari jumlah tersebut 64 telah di upgrade menjadi versi A4, dan kemudian 20 unit diantaranya dijual ke Indonesia, dan 40 unit lainnya dijual ke Brasil. Selain M109A4, TNI AD juga mendapatkan armada ranpur APC M113 A1 bekas pakai AD Belgia. (Gilang Perdana)

Megawati Soekarno Putri : TNI Mengabdi Pada Tujuan Nasional Indonesia


Berita Militer Terbaru - TNI tidak hanya garda terdepan di dalam membela kedaulatan wilayah Indonesia tetapi juga benteng negara yang mengabdi pada tujuan nasional Indonesia dengan jelas dinyatakan dalam Konstitusi kita, untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dalam ideologi Negara Pancasila.
Hal tersebut disampaikan DR. (H.C) Hj. Megawati Soekarno Putri (Presiden RI ke-5) selaku Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden RI Pembinaan Ideologi Pancasila saat membErikan pembekalan kepada 437 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7/2017).
Lebih lanjut Ibu Megawati menyampaikan bahwa, Tentara Nasional Indonesia sebagai alat negara harus benar-benar mengabdi pada tujuan bernegara dengan menunjukan profesionalisme. “Karena itulah kita berjuang bersama mewujudkan TNI yang solid, tangguh, terlatih, profesional, modern dan memiliki postur yang efisien untuk mampu melakukan tugas-tugas negara, termasuk menjalankan misi perdamaian bagi persaudaraan bangsa-bangsa,” jelasnya.
Ibu Megawati Soekarno Putri mengatakan bahwa pemerintahan negara Republik Indonesia memiliki tanggung jawab melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia berdasarkan Pancasila. “Tugas ini memerlukan kekuatan pertahanan yang solid, dengan TNI sebagai tulang punggung utama,” ucapnya.
“Kita memimpikan kembali kejayaan kekuatan militer bangsa kita, dimana pada masa pemerintahan Presiden Sukarno, Indonesia dikenal sebagai negara paling kuat di belahan bumi bagian selatan. Sudah saatnya kita rancang kedaulatan dan keberdikarian angkatan perang Indonesia, agar disegani kembali di dunia internasional,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Ibu Megawati Soekarno Putri kembali mengingatkan bahwa Tentara harus menyatu dengan rakyat, karena Rakyat adalah sumber lahirnya Angkatan Bersenjata Indonesia. Beliau mengutip pernyataan Bung Karno ketika meresmikan terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) tanggal 23 Agustus 1945. “Angkatan perang Indonesia tidak bisa dipisahkan kedudukannya dari rakyat Indonesia. Sebab pada awalnya mereka adalah rakyat, kemudian rakyat Indonesia menyatakan dirinya merdeka, dan mendirikan Negara Republik Indonesia. Selanjutnya, republik yang baru merdeka itu membentuk angkatan perangnya, guna menjamin keamanan dari segenap rakyat penduduknya, demikian amanat Bung Karno” katanya.

Semasa menjabat sebagai Presiden RI ke-5, Ibu Megawati Soekarno Putri sangat konsern dalam membangun kekuatan militer walaupun sebenarnya Negara dalam keadaan sulit, tidak hanya ekonomi tetapi ancaman multi dimensional. Dalam situasi yang serba sulit tersebut, kesadaran untuk terus memperkuat Angkatan Bersenjata tetaplah menjadi skala prioritasnya, dengan menghadirkan Alutsista berupa Sukhoi SU-27 dan SU-30; Helikopter MI-35; Kapal Tempur Korvet Sigma Class III dan IV; serta Retrofit Kapal Tempur Angkatan Laut.