Berita Militer Terbaru - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sedang melakukan negosiasi dengan pihak pemerintah Rusia agar TNI bisa memiliki pesawat Sukhoi Su-35. Menurutnya, pembelian pesawat Sukhoi Su-35 juga perlu berkoordinasi dengan para menteri kabinet kerja dan Presiden Joko Widodo.
“Itu Sukhoi bukan beli kacang goreng yang langsung makan. Kita pesan, tanya dulu dengan Menko, baru kita koordinasi, baru mengajukan ke Presiden,” kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (26/7/2017).
“Kita nego bolak-balik saya ke sana bukan sehari kayak beli mobil di sana, bisa,” sambung Ryamizard.
Selain itu, Ryamizard mengatakan tujuan negoisasi dengan pemerintah Rusia agar bisa mendapatkan 11 unit pesawat Sukhoi Su-35 dari awal pembelian 8 unit pesawat tersebut. Sementara itu, pembuatan pesawat Sukhoi Su-35 oleh pihak Rusia juga memerlukan waktu yang lama.
Baca Juga : KRI Fatahillah 361 Selesaikan Program Peremajaan
“Pesawat itu dibuat nggak gampang, buatnya lama, sekarang mudah-mudahan jadi. Jadi harus itu yang Sukhoi pertama setelah Su-35 setelah Rusia kita pakai ya. Negonya supaya harganya harga dasar, nggak mau saya yang dulu-dulu,” kata Ryamizard.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengeluhkan pembelian pesawat Sukhoi Su-35 yang belum terwujud. Gatot berharap Komisi I DPR dan Ryamizard Ryacudu segera membahas pembelian Sukhoi Su-35 dan kapal selam Kilo Class milik Rusia agar TNI bisa memiliki alutsista modern.
“Mudah-mudahan dengan ini Komisi I bisa menekan menteri pertahanan bu (Megawati), agar Sukhoi Su-35 dan kapal Kilo Class bisa terwujud bersama-sama angkatan udara dan angkatan laut,” kata Gatot dalam acara pembekalan yang dihadiri Komisi I DPR di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Jumat (21/7) lalu.
Dalam acara tersebut, turut hadir Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Ketum PDIP tersebut juga sempat memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI pada acara yang sama.
Sumber : news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar