Berita Militer Terbaru - Operasi militer Perisai Eufrat yang dilancarkan oleh Turki pada awal 2017 untuk menggebuk pejuang YPG Kurdi yang beroperasi di Suriah memberikan pengalaman yang sangat menyakitkan. Beragam tank kelas berat milik Turki berguguran di Suriah tanpa balas.
Tank dari jenis M60A3, dan bahkan Leopard 2A4 yang tadinya dikira sanggup bertahan dari senjata yang digunakan lawan ternyata luluh lantak dihantam beragam jenis rudal anti tank. Mesin perang canggih tersebut tak berdaya berhadapan dengan ancaman penembak rudal yang lincah.
Sadar bahwa tingkat ancamannya berubah, pabrikan Otokar buru-buru merilis varian penyempurna Altay dalam bentuk Altay-AHT untuk operasi di wilayah urban dengan ancaman rudal anti tank yang tinggi. Pengembangannya saja berlangsung kilat, hanya dalam waktu lima bulan saja, dan kemudian dipamerkan dalam IDEF 2017. Paket Altay-AHT ini diharapkan mampu membawa tank Altay bertahan dari tipikal konflik asimetris yang berhadapan dengan ancaman dari segala arah.
Paket AHT terdiri dari balok-balok atau panel reaktif (ERA) yang dipasang di kiri-kanan dan bagian depan untuk menambah proteksi Altay, serta sistem pagar baja yang melindungi mesin dan bagian belakang kubah dari ancaman roket anti tank. Penambahan balok reaktif ini membuat Altay-AHT menjadi jauh lebih kekar dibandingkan versi pertama yang jauh lebih ramping.
Untuk mengintai sasaran dari kejauhan, komandan kini dilengkapi dengan sistem TEOS (Telescopic Elevated Observation System) bernama Yamgoz berupa sistem pengindera optik yang bisa dinaik-turunkan, bermanfaat untuk mengintip apa yang ada di balik dinding atau pagar pembatas, atau mengintai sasaran yang ada di kejauhan. Sistem ini bisa dipergoki pada tiang di bagian atas belakang kubah yang ditempati sistem kendali senjata otomatis..
Altay-AHT juga dilengkapi dengan sistem pengacau elektronik untuk merusak kendali dari pengendali jarak jauh ke bom yang ditanam di lintasan tank, mengingat bom seperti IED (Improvised Explosive Device) memiliki daya rusak yang sanggup melumpuhkan tank sekalipun. Sistem pengacau ini dapat melumpuhkan sinyal elektronik yang dikirimkan untuk memicu bom, sehingga Altay-AHT dapat melintas wilayah penuh jebakan IED dengan aman.
Tank Altay-AHT juga dilengkapi dengan sistem gunshot detection system, berupa sejumlah mikrofon untuk mendeteksi arah datangnya tembakan senjata ringan atau roket. Komandan dan juru tembak dapat melihat arah datangnya tembakan sehingga dapat memerintahkan pengemudi untuk memundurkan tank, atau membalas arah tembakan tersebut dengan menggunakan sistem kubah senapan mesin berpengendali.
Untuk menghadapi tim penembak rudal anti tank, Altay-HT dibekali sistem peringatan laser yang dapat berbunyi apabila ada sistem pemandu laser untuk rudal anti tank yang diarahkan ke Altay-AHT. Arah dimana rudal diperkirakan datang dapat diselubungi dengan partikel mikro dari tirai asap yang dilepaskan oleh sistem pelontar granat asap sehingga lawan kehilangan bidikan.
Terakhir, untuk membantu tank dalam menyiapkan parit perlindungannya sendiri, Altay-AHT juga dilengkapi dudukan di bawah hull untuk memasang bilah buldozer sehingga dapat memindahkan tanah atau menembus blokade, serta menambah perlindungan frontal. Hal ini penting karena rata-rata tank Turki yang terkena rudal berada dalam posisi terbuka sehingga musuh bisa membidik tank-tank tersebut dengan mudah. (Aryo Nugroho)
Sumber : milimeter.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar