Minggu, 31 Januari 2016

Prototype Kendaraan Taktis War-V1 Buatan BDLtech Dari Balikpapan - Kalimantan Timur

WAR-V1


War-V1 namanya, ini adalah prototipe ranpur karya Anak Bangsa yang ide rancangannya merujuk ke ikon robot Megabots (Amerika) dan Kuratas (Jepang). War-V1 memang dirancang sebagai robot hybrid tactical vehicle, dapat digerakkan lewat remote atau dikendalikan langsung oleh seorang awak. Dengan mengusung keunggulan lapis baja dan roda rantai, TNI AD pun mulai melirik konsep ranpur futuristik ini.
Dalam beberapa hal, War-V1 ada kemiripan dengan Bozena, ranpur penghancur ranjau milik Yon Zipur TNI AD, yakni berbasis robotic dalam platform kendaraan. Bagi yang belum kenal War-V1, konsep prototipe ranpur ini dibuat oleh startup BDLTech dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Hebatya, penggarapan prototipe hanya dilakoni oleh tiga orang. “Mulai dari dari desain (2,5 bulan), pengerjaan fisik (11,5 bulan) elektronik, dan finisihing yang masih berlangsung sampain saat ini, semua dilakukan oleh tim internal kami,” ujar Bachtiar Dumais Laksana, direktur CV BDLTech.
IMG-20160126-WA0006 - Copy
Lantas apa saja kecanggihan War-V1? Oleh perancangnya, War-V1 disasar sebagai blocker, backup dan sweeper untuk eskalasi peperangan menengah. Bekal senjata utama yang diusung adalah Minimi 5,56 mm, jenis SMR (Senapan Mesin Regu) yang punya kemampuan dual feed system. Bactiar Dumais yang juga mengurusi desain fisik dan mekanis War-V1 menyebut bahwa Minimi dipilih karena dual mode sistem otomatis yg dimilikinya, sehingga modifikasi control elektronis jadi sangat mudah. “Kapasitas jumlah magasin juga menjadi pertimbangan kami, cadangan hingga lebih dari 2.000 peluru akan membantu unit dalam aplikasi lapangan,” kata Bachtiar.IMG-20160127-WA0010 - CopyIMG-20160126-WA0004 - Copy - Copy
Masih soal Minimi, senjata ini juga dipandang punya dimensi yang paling pas dengan desain War-V1. Berlaku layaknya robot, reload peluru ke senjata juga akan dipersiapkan otomatis. Dalam desain fisiknya, kantung magasin dapat dibuka dan pasang dari dalam kendaran sehingga mekanisme reload dapat dilakukan dengan mudah dan aman. Senjata lain yang ditawarkan War-V1 yakni peluncur roket tipe fixed tubular dengan jangkauan 1,8 km.
Untuk menjalankan misi tempur, nantinya War-V1 akan dipasangkan plat baja berukuran 3 mm di sekeliling bodi. Targetnya War-V1 akan menggunakan plat baja laterit milik LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonsia) dengan ketebalan antara 5 – 7 mm. Namun sampai saat ini diakui pihak BDLTech belum berhasil mendapat akses untuk memperolehnya. Secara umum, robot War-V1 disiapkan untuk menahan terjangan proyektil hingga kaliber 7,62 mm.IMG-20160126-WA0009 - CopyIMG-20160126-WA0007 - Copybdl
Modus kendali War-V1 dirancang hybrid, bila menggunakan remote (wireless) saat ini baru bisa menjelajah sejauh 1 km. Sementara dengan awak (manned) combat radius mencapai 8 km. Untuk transmisi kendali saat ini masih menggunakan radio frekuensi biasa. Kedepan ada keinginan untuk memodifikasi pengiriman sinyal dengan digital, atau kendali lewat WiFi yang mendukung anti jamming. Sementara untuk pengindraan, War-V1 mengandalkan kamera IR Color Digital dan CCD CCTV. Sebagai interfacenya 3 x 9 inchi DC monitor.
Dapur pacu War-V1 disokong dari baterai Hybrid 2xBLDC (Brushless Direct Current) Motor, 48 Volt DC 5600 RPM. Dengan kondisi baterai full, combat duration War-V1 bisa mencapai 90 menit. Melaju bak tank, War-V1 mengusung roda rantai jenis leafchain merek D.I.D Japan Full Baja, ukuran RS 100, dan main/idler roller sprocket 7inch (Custom Manual). Agar ramah digunakan di medan aspal, sisi rantai bagian luar dilapisi karet konveyor 3ply.
Sembari terus dilakukan penyempurnaan, dalam waktu dekat, yakni bulan Maret 2016 War-V1 akan dipamerkan dalam ajang Balikpapan Fair dan diperlihatkan ke Kodam VI Mulawarman. Tahap berikutnya War-V1 akan mendarat di Pulau Jawa, yaitu ke Batalyon Kavaleri 8 di Pasuruan, Jawa Timur. Pihak BDLTech juga terus melebarkan sayap dan membangun relasi untuk mencoba melakukan demo War-V1 ke institusi TNI lain.IMG-20160126-WA0011 - CopyIMG-20160126-WA0017 - Copy
Salah satu tantangan terberat dalam implementasi robot ini adalah di vertical obstacle yang belum sesuai harapan. Di tangan kerja kreatif Bachtiar Dumais, bersama Adhitya Wishnu Pratama, dan Muhammd Iqabal di tim BDLTEch, menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia bisa ikut memberi andil dalam membangun kemandirian alutsista. Tentu besar harapan ada respon yang positif dari pemerintah atas inovasi mereka. 
Spesifikasi War-V1
– Kru : Unmmaned/manned (1 personel)
– Berat kosong: 710 kg
– Berat penuh: 940 kg
– Panjang : 1.952 mm
– Lebar: 1.681 mm
– Tinggi: 1.652 mm
– Mesin: Baterai Hybrid 2xBLDC (Brushless Direct Current) Motor
– Combat radius max: 8 km
– Combat duration: 90 menit
– Horizontal obstabcle max: 340 mm
– Hole obstacle max: 600 mm
– Kamera: IR Color Digital
– Senjata: FN Minimi 5,56 mm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar