Sabtu, 10 Desember 2016

Latma Elang Indopura 2016 Sukses Digelar

Berita Militer Indonesia - Latma Elang Indopura 2016 Sukses Digelar - Panglima Angkatan Udara Singapura Mayor Jenderal Mervyn Tan dan Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia Marsekal TNI Agus Supriatna menghadiri bersama upacara penutupan Latihan Bersama (Latma) Elang Indopura siang ini. Upacara dilaksanakan di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Indonesia. Gelaran latihan tempur bersama yang dilakukan Angkatan Udara Singapura (Republic of Singapore Air Force atau RSAF) dengan TNI Angkatan Udara tersebut merupakan gelaran latihan yang ke-19 kalinya. Latihan tempur bersama tersebut diadakan pada tanggal 16 November 2016 hingga tanggal 2 Desember 2016.



Latihan tempur bersama Elang Indopura tersebut terbagi ke dalam dua fase. Fase – fase tersebut yakni fase Latihan Pos Komando yang dilaksanakan di Pangkalan Udara Paya Lebar di wilayah Singapura. Fase latihan tersebut diadakan pada tanggal 16 November 2016 hingga 18 November 2016. Fase selanjutnya yakni fase Latihan Manuver Udara yang diadakan di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, di Pekanbaru. Fase latihan tersebut berlangsung sejak tanggal 21 November 2016 hingga 2 Desember 2016. Sebanyak 150 prajurit dari kedua Angkatan Udara dan 10 unit pesawat termasuk didalamnya unit jet tempur F-16 C/D milik RSAF dan F-16 A/B milik TNI AU terlibat dalam latihan ini.

Baca Juga : Senapan Terbaik Buatan Indonesia

Menanggapi peningkatan hasil capaian latihan tersebut, Komandan Grup Tempur sekaligus Koordinator Latihan RSAF untuk Latma Elang Indopura 2016, Kolonel Linus Tan menyatakan, “Latihan ini menyediakan platform yang bernilai untuk memperkuat hubungan bilateral antara RSAF dan TNI AU. Selain itu, kesempatan untuk berlatih bersama rekan dari negara tetangga telah membuat penerbang kami mengembangkan kompetensi profesional mereka dan mempromosikan pemahaman yang mutual diantara kedua Angkatan Udara”

Latihan Tempur Bersama (Latma) Elang Indopura menjadi sebuah platform yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme dari RSAF dan TNI AU. Latihan ini juga membantu terciptanya pemahaman yang mutual serta interoperabilitas diantara kedua Angkatan Udara. Latihan ini juga menunjukkan kedekatan hubungan bidang pertahanan yang telah terjalin cukup lama antara Singapura dan Indonesia

Jumat, 09 Desember 2016

KRI Fatahillah 361 Selesaikan Program Peremajaan

Berita Militer Indonesia - KRI Fatahillah 361 Selesaikan Program Peremajaan - KRI Fatahillah 361 telah menyelesaikan program peremajaan berupa Mid-Life Upgrade. Kapal perang jenis Korvet milik TNI Angkatan Laut tersebut diserahkan ke pihak Kementerian Pertahanan Republik Indonesia pada hari Jumat, 2 Desember 2016 di fasilitas PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero).



Kapal perang jenis Korvet yang merupakan kapal perang buatan Belanda dan diproduksi pada tahun 1977 dan diluncurkan pada tahun 1979 tersebut menjalani program peremajaan untuk meningkatkan kemampuan tempurnya kembali. Sebelumnya, kapal perang dalam kelas Fatahillah (sebanyak 3 kapal) yakni KRI Fatahillah 361, KRI Malahayati 362, dan KRI Nala 363 sebelumnya dinyatakan kehilangan kemampuan tempur hingga 80 persen akibat sistem senjata yang sudah termakan usia.

Baca Juga : Info senapan angin terbaik

Namun pada pelaksanaan MLU kali ini, KRI Fatahillah 361 yang merupakan Lead Ship dari kelas Fatahillah mendapat beberapa perlengkapan baru. Diantaranya radar Surveillance udara dan permukaan Terma Scanter, sistem sonar Hull Mounted, serta integrasi Combat Management System besutan perusahaan Ultra Electronics

Selain penggantian perlengkapan sistem deteksi serta peningkatan kemampuan deteksi kapal terhadap target atau ancaman, program MLU ini juga mencakup perbaikan beberapa bagian badan kapal seperti penggantian mesin dan propeller atau baling – baling kapal, serta perbaikan bagian lambung kapal. KRI Fatahillah 361 yang telah berhasil dilakukan peremajaan dengan melibatkan elemen BUMN (PT. LEN dan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) )merupakan salah satu hasil pencapaian usaha Transfer of Technology yang dilakukan untuk dapat menguasai teknologi – teknologi penting baik dalam hal produksi maupun perawatan Alutsista Strategis yang akan atau sudah digunakan oleh TNI.

Kamis, 08 Desember 2016

Perawatan Helikopter Mi-35P TNI AD Ke Rusia

Perawatan Helikopter Mi-35P TNI AD Ke Rusia. Dalam rangka pelaksanaan kerjasama militer – teknis sesuai dengan kontrak yang ditandatangani pada bulan September 2016, perusahaan Russian Helicopters (yang nerupakan bagian dari perusahaan milik negara Rusia, Rostec) mulai melakukan proses transportasi atau pengiriman helikopter Mi-35P ke wilayah Rusia. Proses ini merupakan proses awal dari rencana overhaul dan perawatan yang akan dilakukan pada unit – unit helikopter serbu milik TNI Angkatan Darat tersebut. Rencananya, helikopter tersebut akan dikirimkan ke kota Kaliningrad dengan menggunakan pesawat angkut.



Sesuai dengan perjanjian kontrak, overhaul untuk helikopter Mi35P milik TNI AD tersebut akan dilaksanakan di fasilitas produksi JSC “150 Aircraft Repair Plant”. Menindaklanjuti hal tersebut, pada tanggal 28 November 2016 lalu, perwakilan dari perusahaan Indonesia bersama dengan spesialis dari JSC “150 Aircraft Repair Plant” melaksanakan proses dismantling atau pembongkaran terhadap unit helikopter dan komponen – komponen nya.

Baca Juga : info senapan angin terbaru

Unit pertama dari helikopter serbu Mi35P tersebut dikirimkan ke Indonesia pada bulan September 2003. Kemudian, sesuai dengan kerangka kerjasama antara pemerintah RI dan Rusia pada bulan September 2007, Indonesia memesan kembali sebanyak 3 unit helikopter tempur Mi-35P. Unit – unit tersebut di kirimkan pada bulan September 2010. Upacara seremonial penyerahan helikopter tersebut dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2010.



Dalam forum “Army 2016”, pihak Rusia menandatangani kontrak untuk penyediaan peralatan bagi unit helikopter milik TNI Angkatan Darat. Kontrak tersebut mencakup pengiriman beberapa set bilah baling – baling untuk menjamin kesiapan operasional helikopter Mi35P milik TNI AD dan perawatan helikopter Mi-35P. Sesuai dengan kontrak, pengiriman tersebut akan dilaksanakan pada kuartal kedua tahun 2017.

sumber : hobbymiliter.com

Kamis, 18 Februari 2016

Pesawat NC212-200 Buatan Indonesia Kembali Perkuat TNI AU

 Pesawat NC212-200 di hangar Skuadron 4 Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, pada Senin, 15 Februari 2016. (VIVA.co.id/D.A. Pitaloka)
Pesawat NC212-200 di hangar Skuadron 4 Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, pada Senin, 15 Februari 2016. (VIVA.co.id/D.A. Pitaloka)



Kekuatan militer Angkatan Udara TNI kembali diperkuat oleh produk dalam negeri. Pada hari Senin kemarin (15 Februari), Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, menerima kedatangan pesawat transportasi ringan NC212-200 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Pesawat tersebut akan bergabung dalam Skuadron 4 Abdulrachman Saleh.
Hingga saat ini, Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh telah memiliki tujuh pesawat NC212-200 yang siap digunakan untuk misi medis dan kemanusiaan.
Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Marsekal Pertama TNI RM Djoko Senoputro mengatakan bahwa pesawat itu memiliki kemampuan ganda, yaitu fungsi militer sekaligus fungsi kemanusiaan.
Kompartemen kargo pesawat NC212-200 dapat menampung 18 penumpang dan barang bawaan, termasuk dapat memuat kendaraan bermotor. Dalam menjalankan fungsi bantuan medis, pesawat yang pertama kali diproduksi oleh PT DI di awal tahun 1980 ini memiliki 12 tandu dan kursi untuk dua orang petugas medis.
Dirancang sebagai pesawat perintis, NC212-200 mampu melakukan penyelamatan dan dropingbantuan di lokasi bencana.
Dijadwalkan, pesawat serupa akan kembali didatangkan ke Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh pada tahun 2019 mendatang.
Viva News

Sabtu, 13 Februari 2016

Kerjasama Militer Indonesia dengan Brunei Darussalam

Peningkatan Kerja Sama Militer Indonesia dan Brunei Darussalam (2)
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Brunei Darussalam, Laksma Pengiran Dato Seri Pahlawan Norazmi bin Pengiran Haji Muhammad beserta beberapa Stafnya, melakukan kunjungan ke Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11 Februari). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka Courtessy Call dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Peningkatan Kerja Sama Militer Indonesia dan Brunei Darussalam (1)
Kedatangan Laksma Pengiran Dato Seri Pahlawan Norazmi bin Pengiran Haji Muhammad beserta rombongan diterima langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) M. Achmad Faridz W., S.E., Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaeman, dan Kapuskersin TNI Laksma TNI Suselo, di Ruang Tamu Panglima TNI, Mabes TNI Cilangkap.
Kunjungan Kasal Brunei Darussalam Laksma Pengiran Dato Seri Pahlawan Norazmi bin Pengiran Haji Muhammad yang baru saja menggantikan Admiral Laksma Dato Sri Pahlawan Abdul Aziz Haji Muhammad Tamit dalam rangka memperkenalkan diri dan membicarakan tentang peningkatan kerja sama di bidang pertahanan antara Pemerintah Indonesia dengan Brunei Darusalam, khususnya Angkatan Laut.
Sebelumnya, pada bulan Februari tahun lalu, Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi Brunei Darussalam. Dalam pertemuan bilateral tersebut, pemerintah Indonesia dan Brunei sepakat untuk meningkatkan hubungan kerja sama dalam bidang pertahanan yang di antaranya dengan menawarkan produk alat utama sistem senjata (alutsista) buatan Indonesia kepada Brunei Darussalam.
Puspen TNI & Liputan6.com

Jumat, 12 Februari 2016

Drone OS Wifanusa Milik TNI AD


image

Jakarta – Drone OS Wifanusa dipajang di Mabes TNI Angkatan Darat, 11/02/2016, bertepatan dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pemanfaatan UAV pada Angakatan Darat diadakan di Aula AH Nasution, Mabes TNI AD. OS Wifanusa adalah satu dari sejumlah drone yang nantinya digunakan TNI AD.
Staf Ahli Kepala Staf TNI AD Mayjen TNI Turmarhaban Rajagukguk mengatakan untuk menunjang tugas pokok, TNI AD membutuhkan alutsista pesawat terbang tanpa awak. “Ini bagian dari modernisasi alutsista untuk mendukung tugas pokok TNI AD. Drone salah satu kebutuhan kita,” ujar Mayjen Rajagukguk usai menghadiri FGD.
Dari sejumlah drone yang dipamerkan, OS Wifanusa satu-satunya yang bisa take off dan landing di air dan landasan darat. Drone ini cocok untuk Indonesia yang mayoritas luas wilayahnya adalah laut. “Drone ini salah satu prototipe yang nantinya kita kaji sehingga seperti apa yang kita butuhkan baik untuk tugas operasi militer perang maupun tugas operasi militer selain perang,” ujarnya.
Drone OS Wifanusa
Drone OS Wifanusa
Drone OS Wifanusa yang dipesan Kementerian Pertahanan sebanyak 3 unit. Rencananya, 2 unit untuk memantau perbatasan dan satu unit untuk pengawasan ZEE Natuna. Kecanggihan drone ini selain dilengkapi tiga kamera super canggih, drone ini memiliki kemampuan terbang mencapai 800 km dengan lama terbang 8-10 jam dengan sistem kendali jarak jauh (autonomous system).
Drone Ongen ini sudah mendapat sertifikat uji litbang dari TNI AL dan Sertifkat TKDN 28,01% dari Kementerian Perindustrian.
BeritaSatu.com

Kamis, 11 Februari 2016

Kapal BAKAMLA Lengkapi Peluncur Peluru Kendali (Rudal)


Kapal Bakamla
Jakarta – Badan Keamanan Laut (Bakamla) terus memperkuat kemampuannya dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia. Salah satunya dengan melengkapi landasan peluncur peluru kendali dan senjata mesin kaliber 12,7 mm pada kapal mereka.
Pelaksana tugas Sekretaris Utama (Sestama) Bakamla Laksma Maritim, Dicky R Munaf mengatakan, ada enam kapal yang dipasang alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan landasan peluncur peluru kendali. Enam kapal itu seri 48 meter mulai dari 01 hingga 06.
“Di kapal kita siapkan juga landasan peluncur peluru kendali, kalau dalam kondisi perang bisa digunakan, karena kita bagian dari komponen cadangan,” ujar Dicky, Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Penempatan alutsista di kapal Bakamla telah sesuai aturan dari Menteri Pertahanan Nomor 7 Tahun 2010 tentang pedoman perizinan, pengawasan dan pengendalian senjata api standar militer di luar lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI.
“Karena kita masuk kategori komponen cadangan. Memang disiapkan jika terjadi perang. Makanya kita ada latihan nuklir, tembak dan SAR,” ujarnya.image
image
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 Bakamla menargetkan memiliki 30 kapal, dengan rincian: kapal berukuran 16 meter sebanyak 14 unit. Kapal ukuran 80 meter sebanyak 10 unit dan kapal 110 meter sebanyak empat unit. Saat ini Bakamla baru memiliki enam kapal, sisanya masih dalam proses pengadaan.
Pengadaan kapal berukuran besar penting bagi Bakamla, karena ada kecenderungan kapal-kapal asing melakukan illegal fishing dengan melakukan aksi di garis perbatasan. Sementara, kapal milik TNI AL yang beroperasi masih terbatas.
“Kalau di perairan di bawah 24 NM ada kapal-kapal dari lembaga dan instansi lain. Tapi kalau perairan di atas itu masih sedikit kapal yang patroli,” ucapnya.
Adanya kapal berukuran besar di periran Selatan Jawa dan Barat Sumatera, sangat penting karena selama ini wilayah itu kurang mendapat pengawasan. “Kita perkuat di sana, kita harus ada di sana. Di perairan ini banyak aksi people smuggling, banyak kejadian di utara Aceh tapi tidak mungkin sampai ke sana harus kapal berukuran 110 meter,” ucapnya.
Sindonews.com

Rabu, 10 Februari 2016

Indonesia Akan Beli Jet Tempur Su-35 Pada Bulan Maret Mendatang








Jakarta – Bulan Maret mendatang, Indonesia akan menandatangani kontrak pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Sebanyak 10 pesawat Su-35 akan dibeli Indonesia menggunakan dana APBN 2016.
Menteri Pertahanan Jenderal Ryamizard Ryacudu mengatakan, pada Maret akan bertandang ke Rusia untuk menjadi pembicara di Satuan Pertahanan Rusia. Selain itu, kunjungan ini dalam rangka pembelian pesawat Sukhoi yang memang sudah menjadi rencana strategis TNI di tahun 2016.
“Ya saya ke sana. Saya yang tanda tangan. Kita beli 10 saja. Nggak usah banyak-banyak, nanti keburu ketinggalan zaman. Kalau sudah ada yang baru lagi, kita kan bisa update,” ujar Menteri Pertahanan, Ryamizard saat ditemui Republika.co.id di Kantor Menkopolhukam, Selasa (9/2/2016).
menhan ryamizard ryacudu 4
Menhan Ryamizard Ryacudu Tinjau Pasukan Indobatt di Lebanon
Menteri Pertahanan mengatakan selain membeli, Indonesia dan Rusia juga menjalin kerja sama transfer knowledge alias transfer pengetahuan dengan mengirimkan beberapa anggota TNI untuk sekolah di Rusia. Dengan bersekolah di Rusia, mereka bisa menyerap ilmu dan membawa ke Indonesia.
Jelang kunjungan Ryamizard ke Rusia, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia bertandang ke Kantor Menkopolhukam, Selasa (9/2/2016). Sejumlah isu dibahas dalam rapat tertutup ini. Isu pertahanan, terorisme dan narkoba, menjadi topik pembicaraan dalam rapat tersebut. Selain Ryamizard juga hadir : Kepala BNN, Kepala Bakamla, Kepala BIN, serta Kabais TNI.
Republika.co.id

Jumat, 05 Februari 2016

Misi Perawatan Medis KRI Soeharso (990) di Luar Negeri

uploads--1--2014--11--87721-kapal-rumah-sakit-peringati-hari-armada-ri-koarmatim-gelar-pengobatan-gratis


Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut mengerahkan kapal rumah sakit serbaguna KRI Dr Soeharso (990) melakukan misi perawatan medis selama seminggu ke Negara tetangga Timor-Leste. Juru bicara Komando Armada Timur Indonesia (Koarmatim) Letkol Maman Sulaeman mengatakan ini adalah perjalanan misi luar negeri pertama yang dilakukan oleh KRI Dr Soeharso.
“Misi kesehatan ini adalah pertama kalinya dilakukan oleh KRI Dr Soeharso-990 di luar negeri bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan,” katanya.
Kapal tiba di pelabuhan Dili pada 29 Januari dan akan menyelesaikan misinya pada 4 Februari, hari ini. Kapal, yang memiliki beberapa ratus personel tim medis dari ketiga Angkatan Bersenjata Indonesia, dilengkapi helikopter, lima kamar operasi, enam poliklinik, dan 51 dokter spesialis yang siap melayani lebih dari 2.000 pasien. Kapal disiapkan untuk memberikan berbagai layanan medis termasuk operasi katarak dan pengobatan gigi.
Setibanya di Timor-Leste, kapal itu disambut dengan upacara penyambutan, termasuk tarian Checuvo dari distrik Los Palos di Timor-Leste. Menteri Pertahanan Timor-Leste Serilio dan istrinya melakukan tur ke kapal KRI Dr Soeharso dan meninjau fasilitas yang digunakan dalam misi kesehatan.
Setelah misi diresmikan, Letkol Sulaeman mengatakan lebih dari 500 pasien segera memenuhi tiga ruang tunggu yang disediakan di kapal, dan menerima rujukan untuk penanganan pengobatan lebih lanjut.
Menurut data IHS Jane ‘Fighting Ship’, Dr Soeharso awalnya ditugaskan ke Angkatan Laut Indonesia sebagai kapal Landing Platform Dock (LPD) pada bulan September 2003, kemudian KRI DR Soeharso didesain ulang menjadi kapal rumah sakit pada tahun 2008.
KRI Dr Soeharso memiliki panjang 122 meter, lebar 22 meter dan tinggi lambung 4,9 meter. Berbobot penuh sekitar 11.500 ton dengan kecepatan tertinggi mencapai 15 knot dan jangkauan operasional hingga 8.600 mil laut.
Kapal rumah sakit ini pada tanggal 1 Februari juga menerima kunjungan mantan Perdana menteri Timor-Leste Xanana Gusmao, yang kini menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan dan Investasi Strategis. Setelah mengunjungi para pasien dan meninjau pelayanan kesehatan yang disediakan, ia menyatakan harapannya bahwa kegiatan tersebut dapat diperluas lagi di masa depan.
“Misi ini akan meningkatkan hubungan antara pemerintah Indonesia dan Timor-Leste,” kata Gusmao. “Di masa depan, saya berharap kegiatan ini dapat diselenggarakan di beberapa daerah lain di Timor-Leste.”

TheDiplomat

Minggu, 31 Januari 2016

Prototype Kendaraan Taktis War-V1 Buatan BDLtech Dari Balikpapan - Kalimantan Timur

WAR-V1


War-V1 namanya, ini adalah prototipe ranpur karya Anak Bangsa yang ide rancangannya merujuk ke ikon robot Megabots (Amerika) dan Kuratas (Jepang). War-V1 memang dirancang sebagai robot hybrid tactical vehicle, dapat digerakkan lewat remote atau dikendalikan langsung oleh seorang awak. Dengan mengusung keunggulan lapis baja dan roda rantai, TNI AD pun mulai melirik konsep ranpur futuristik ini.
Dalam beberapa hal, War-V1 ada kemiripan dengan Bozena, ranpur penghancur ranjau milik Yon Zipur TNI AD, yakni berbasis robotic dalam platform kendaraan. Bagi yang belum kenal War-V1, konsep prototipe ranpur ini dibuat oleh startup BDLTech dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Hebatya, penggarapan prototipe hanya dilakoni oleh tiga orang. “Mulai dari dari desain (2,5 bulan), pengerjaan fisik (11,5 bulan) elektronik, dan finisihing yang masih berlangsung sampain saat ini, semua dilakukan oleh tim internal kami,” ujar Bachtiar Dumais Laksana, direktur CV BDLTech.
IMG-20160126-WA0006 - Copy
Lantas apa saja kecanggihan War-V1? Oleh perancangnya, War-V1 disasar sebagai blocker, backup dan sweeper untuk eskalasi peperangan menengah. Bekal senjata utama yang diusung adalah Minimi 5,56 mm, jenis SMR (Senapan Mesin Regu) yang punya kemampuan dual feed system. Bactiar Dumais yang juga mengurusi desain fisik dan mekanis War-V1 menyebut bahwa Minimi dipilih karena dual mode sistem otomatis yg dimilikinya, sehingga modifikasi control elektronis jadi sangat mudah. “Kapasitas jumlah magasin juga menjadi pertimbangan kami, cadangan hingga lebih dari 2.000 peluru akan membantu unit dalam aplikasi lapangan,” kata Bachtiar.IMG-20160127-WA0010 - CopyIMG-20160126-WA0004 - Copy - Copy
Masih soal Minimi, senjata ini juga dipandang punya dimensi yang paling pas dengan desain War-V1. Berlaku layaknya robot, reload peluru ke senjata juga akan dipersiapkan otomatis. Dalam desain fisiknya, kantung magasin dapat dibuka dan pasang dari dalam kendaran sehingga mekanisme reload dapat dilakukan dengan mudah dan aman. Senjata lain yang ditawarkan War-V1 yakni peluncur roket tipe fixed tubular dengan jangkauan 1,8 km.
Untuk menjalankan misi tempur, nantinya War-V1 akan dipasangkan plat baja berukuran 3 mm di sekeliling bodi. Targetnya War-V1 akan menggunakan plat baja laterit milik LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonsia) dengan ketebalan antara 5 – 7 mm. Namun sampai saat ini diakui pihak BDLTech belum berhasil mendapat akses untuk memperolehnya. Secara umum, robot War-V1 disiapkan untuk menahan terjangan proyektil hingga kaliber 7,62 mm.IMG-20160126-WA0009 - CopyIMG-20160126-WA0007 - Copybdl
Modus kendali War-V1 dirancang hybrid, bila menggunakan remote (wireless) saat ini baru bisa menjelajah sejauh 1 km. Sementara dengan awak (manned) combat radius mencapai 8 km. Untuk transmisi kendali saat ini masih menggunakan radio frekuensi biasa. Kedepan ada keinginan untuk memodifikasi pengiriman sinyal dengan digital, atau kendali lewat WiFi yang mendukung anti jamming. Sementara untuk pengindraan, War-V1 mengandalkan kamera IR Color Digital dan CCD CCTV. Sebagai interfacenya 3 x 9 inchi DC monitor.
Dapur pacu War-V1 disokong dari baterai Hybrid 2xBLDC (Brushless Direct Current) Motor, 48 Volt DC 5600 RPM. Dengan kondisi baterai full, combat duration War-V1 bisa mencapai 90 menit. Melaju bak tank, War-V1 mengusung roda rantai jenis leafchain merek D.I.D Japan Full Baja, ukuran RS 100, dan main/idler roller sprocket 7inch (Custom Manual). Agar ramah digunakan di medan aspal, sisi rantai bagian luar dilapisi karet konveyor 3ply.
Sembari terus dilakukan penyempurnaan, dalam waktu dekat, yakni bulan Maret 2016 War-V1 akan dipamerkan dalam ajang Balikpapan Fair dan diperlihatkan ke Kodam VI Mulawarman. Tahap berikutnya War-V1 akan mendarat di Pulau Jawa, yaitu ke Batalyon Kavaleri 8 di Pasuruan, Jawa Timur. Pihak BDLTech juga terus melebarkan sayap dan membangun relasi untuk mencoba melakukan demo War-V1 ke institusi TNI lain.IMG-20160126-WA0011 - CopyIMG-20160126-WA0017 - Copy
Salah satu tantangan terberat dalam implementasi robot ini adalah di vertical obstacle yang belum sesuai harapan. Di tangan kerja kreatif Bachtiar Dumais, bersama Adhitya Wishnu Pratama, dan Muhammd Iqabal di tim BDLTEch, menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia bisa ikut memberi andil dalam membangun kemandirian alutsista. Tentu besar harapan ada respon yang positif dari pemerintah atas inovasi mereka. 
Spesifikasi War-V1
– Kru : Unmmaned/manned (1 personel)
– Berat kosong: 710 kg
– Berat penuh: 940 kg
– Panjang : 1.952 mm
– Lebar: 1.681 mm
– Tinggi: 1.652 mm
– Mesin: Baterai Hybrid 2xBLDC (Brushless Direct Current) Motor
– Combat radius max: 8 km
– Combat duration: 90 menit
– Horizontal obstabcle max: 340 mm
– Hole obstacle max: 600 mm
– Kamera: IR Color Digital
– Senjata: FN Minimi 5,56 mm

Jumat, 29 Januari 2016

Bangkitnya Industri Pesawat Indonesia


N-219
Jakarta– Industri komponen pesawat dalam negeri terus dikembangkan untuk mengikuti tumbuhnya industri kedirgantaraan nasional. Para pelaku berkomitmen meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 60 persen.
Ketua Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) Andi Alisyahbana mengatakan, kini terdapat 31 anggota asosiasi yang fokus mengembangkan komponen dalam pesawat, untuk memenuhi kebutuhan industri. Adapun anggota Inacom seperti PT Dirgantara Indonesia, telah bisa membangun struktur pesawat.
Ada juga perusahaan yang telah bisa membuat interior pesawat, meski belum semua. Indonesia mempunyai banyak tenaga kerja terampil yang bisa memberikan nilai jasa di industri komponen pesawat terbang.
Pada industri komponen pesawat terbang, nilai jasanya sangat tinggi. Andi Alisyahbana, 25/1/2016 mencontohkan, satu baut saja memiliki nilai jasa keahlian pelaku, bukan hanya dari sisi material.
n-245 ptdi
”Jadi, kami yakin komponen kedirgantaraan buatan dalam negeri, pasti harganya akan kompetitif,” ujarnya. Ada beberapa anggota Inacom yang khusus membangun komponen pesawat N-219. Mereka, masih terus melalui tahapan-tahapan kualifikasi sampai pesawat tersebut mendapatkan sertifikasi pada 2017 mendatang.
”Kami targetkan kandungan dalam lokal N-219 mencapai 60%,” ujarnya. Sementara, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Elektronik Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, pemerintah mendukung semua upaya itu, termasuk pembentukan Aerospace Design Center di Institut Teknologi Bandung (ITB), sebagai sarana pusat desain pesawat udara beserta komponennya.
“Pusat studi itu juga membuat kajian terhadap peluang terbentuknya Kawasan Industri Kedirgantaraan yang bisa diwujudkan di Kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati,” ujarnya.
”Untuk pesawat tertentu yang industri dalam negeri belum mampu membuatnya, maka pembelian terhadap pesawat luar negeri, harus diikuti peningkatan kualitas industri kedirgantaraan nasional”, saran Andi.
Saat ini pemerintah sedang membangun purwarupa pesawat N219 yang pelaksanaan roll out-nya telah dilaksanakan 10 Desember 2015. Rencananya, Mei 2016, pesawat tersebut melakukan first flight .
Selanjutnya pemerintah akan mengembangkan pesawat N245 berkapasitas 50 orang, N270 dengan kapasitas 70 orang, serta pesawat tempur IFX. Pemerintah juga mendukung pengembangan pesawat R-80 yang saat ini dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri.
Koran-sindo.com

615 Pati dan Pamen TNI Ikuti Uji Ketangkasan Militer di Karang Pilang

BERITA SURABAYA – Sebanyak 615 Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) TNI AD, TNI AL dan TNI AU peserta Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI tahun 2016, mengikuti Uji Ketangkasan Militer sebagai rangkaian kegiatan Apel Komandan Satuan (AKS) TNI tahun 2016 di Bumi Sarang Petarung Marinir, Karang Pilang Surabaya,Jawa Timur, Rabu (27/1/2016).  
T
Lomba Ketangkasan Militer yang dilaksanakan di hari kedua pelaksanaan Apel Dansat TNI ini terbagi dalam 37 Tim, dimana masing-masing tim merupakan gabungan dari ketiga Angkatan.
Semua materi latihan ketangkasan militer yang dilombakan atau dipertandingkan ini, adalah untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali dasar-dasar keprajuritan ketiga Angkatan, seperti melintasi/mengatasi medan yang sulit dengan teknik penyebrangan dengan melintasi titian tali satu dan dua, dayung, rayapan tali satu. Selain itu, juga melakukan lempar pisau/kapak, dan naik turun jaring.
Disamping itu juga, ada materi teknik dasar menembak senapan dan pistol serta kecepatan mendirikan tenda parasut. Lomba yang dikemas dalam bentuk Fun Game tetap mengacu dan berpedoman kepada dasar-dasar teknik kemiliteran dalam setiap materi lomba.
Terkait pelaksanaan AKS TNI yang baru pertama kali dilaksanakan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa, TNI yang kuat, hebat dan professional itu diperlukan pemimpin-pemimpin yang handal. Pemimpin yang handal adalah pemimpin yang mampu memberikan contoh tauladan, yang mau bersama-sama dengan prajuritnya.
“Saya kumpulkan disini, kita mengadakan Apel Komandan Satuan dan mendengarkan pembekalan dari mantan Panglima TNI seperti Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Jenderal TNI (Purn) Joko Santoso, dan Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono. Mereka adalah pendahulu-pendahulu kami, sehingga mereka melihat dari luar apa yang mereka beliau-beliau harapkan terhadap TNI kedepan,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
“Permainan ini adalah permainan militer dasar. Ada naik perahu karet, kemudian membalikan perahu, karena ada serangan udara sembunyi dibalik perahu, setelah aman perahu kembali dibalikkan lagi. Kemudian melaksanakan ekspedisi, seperti  permainan tali, tali satu, tali dua, tali tiga, naik turun jaring, menembak senapan dan pistol, serta lempar pisau danlempar kampak,” pungkas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Untuk lebih memantabkan soliditas profesionalisme dan militansi prajurit TNI, Apel Komandan Satuan TNI tahun 2016 diakhiri dengan renungan malam pada pukul 00.00 WIB di Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono yang dipimpin langsungoleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Apel Komandan Satuan TNI tahun 2016, yang mengangkat tema “Reaktualisasi Kepemimpinan Komandan Satuan Guna Memantapkan Soliditas, Profesionalisme Dan Militansi Prajurit TNI Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok”, digelar selama dua hari (26 s.d 27 Januari 2016), di dua tempat berbeda yaitu Komplek Koarmatim Dermaga Ujung Surabaya dan Kesatrian Sarang Petarung Marinir, Karang Pilang. (Red)

Kamis, 28 Januari 2016

Tentara Indonesia Pejuang Bangsa Siap Bela Negara Sampai Akhir Hayat


TNI Selalu Jalankan Tugas Dengan Baik

Dalam acara yang diikuti oleh 615 peserta Apel Komandan Satuan TNI tahun 2016 di Gedung Panti Tjahaya Armada (PTA) Koarmatim Surabaya, Jawa Timur (26 Januari), Pembina Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-POLRI (FOKO), Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, menyampaikan bahwa suasana keakraban dan kebersamaan dalam jalinan silaturahmi Apel Komandan Satuan seperti ini menjadi suatu kondisi yang perlu dipelihara guna membina rasa kesatuan yang tinggi dalam pelaksanaan tugas dimanapun juga pada semua tingkatan satuan. Ia pun menambahkan, pengalaman telah menunjukkan bahwa TNI selalu mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal tersebut bisa tercapai apabila terjalin saling kerjasama yang baik antar matra, antara TNI dengan Polri, serta rakyat, sebagaimana yang diamanatkan oleh doktrin Sishankamrata.
“Kami yang bergabung di dalam FOKO sadar akan hal tersebut sehingga berusaha terus membina hubungan dengan jajaran TNI dan Polri di pusat maupun daerah, sehingga terpelihara jati diri prajurit pejuang dan pejuang prajurit yang menjadi modal utama kita dalam mempertahankan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ujar Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. Ia juga menyampaikan bahwa Sistem Teknologi (Sistek) harus selalu mengikuti perkembangan teknologi, akan tetapi Sistem Senjata Sosial (Sissos) TNI harus tetap dikembangkan berdasarkan Pancasila dan Sapta Marga.
Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno menyatakan bahwa tidak banyak negara yang mempunyai identitas sebagai Tentara Nasional, Tentara Pejuang dan Tentara Rakyat, yang secara penuh memiliki kesadaran berjuang bersama rakyat mempertahankan kedaulatan bangsa dan negaranya dalam keadaan bagaimanapun juga.
Dalam acara yang dihadiri oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno menyampaikan keyakinannya bahwa profesionalisme TNI tidak akan kalah dengan profesionalisme tentara negara lain. Bahkan, TNI mempunyai nilai tambah, yaitu menjadi tentara pejuang yang rela membela negara sampai akhir hayat. Ia pun berpesan agar TNI tetap menjadi satu-satunya kekuatan nasional yang tetap utuh dan tidak berubah, seperti yang diwariskan Jenderal Besar Soedirman.
Puspen TNI

Rabu, 27 Januari 2016

Rusia Produksi Jet Tempur Supersonik T-50 pada 2017


Rusia Produksi Jet Tempur Supersonik T 50 pada 2017


MOSKOW - Tes akhir pesawat jet tempur generasi kelima Rusia; PAK-FA atau Sukhoi T-50, dipastikan rampung pada 2016. Militer Rusia menyatakan, pesawat jet tempur canggih dengan kecepatan supersonik itu akan diproduksi secara serial untuk pertama kalinya pada 2017. Pesawat jet tempur PAK-FA (Perspektif Air Complex Frontline Aviation) sedang diproduksi oleh KnAAPO (Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association) di Timur Jauh Rusia. KnAAPO merupakan BUMN manufaktur pesawat yang memproduksi pesawat militer dan pesawat sipil seperti Sukhoi Super Jet.

Panglima Angkatan Udara Rusia, Viktor Bondarev, yang baru-baru ini mengunjungi fasilitas produksi KnAAPO, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa dia sangat senang dengan perkembangan pembuatan pesawat jet tempur PAK-FA atau T-50. 

Kesebelas pesawat T-50 ada pada tempat tidur dan 60-70 persen sudah siap.Pesawat ini akan memasuki tahap yang terakhir dalam rangkaian tes,” kata Bondarev, kemarin. Dia 100 persen yakin bahwa pesawat jet tempur canggih yang dijuluki “robot terbang” itu akan melewati pengujian pemerintah pada akhir 2016.

Tahun depan pesawat masuk ke dalam produksi serial,” ujarnya. Pada saat ini,pesawat jet tempur PAK-FA didukung dengan dua mesin AL-41F1 yang memungkinkan untuk terbang dengan kecepatan jelajah supersonik, yakni mencapai2.600 km/jam
Pesawat PAK-FA sempat terbakar di Zhukovsky Airfield di dekat Moskow saat uji coba. ”Pesawat telah dipulihkan dan telah terbang. Ini berfungsi sebagai bukti pesawat sangat dipertahankan, kita perlu mesin seperti itu,” ujarnya Bondarev.


Selasa, 26 Januari 2016

Rusia Kembangkan Pesawat Tempur Yang Mampu Lampaui Kecepatan Rudal

mig 41 4
Pesawat pencegat supercepat MiG-41 memang belum selesai dirancang oleh Biro Desain Pesawat Militer Mikoyan. Namun, rancangan akhir mungkin sudah akan siap dalam beberapa tahun mendatang, dengan jadwal diproduksi massal sebelum tahun 2025.
Memang banyak hal yang tidak diketahui tentang pesawat MiG-41, sama seperti proyek modern tingkat tinggi lainnya, yang selalu bersifat rahasia. Akan tetapi yang pasti, Biro Mikoyan telah bekerja pada desain pesawat pencegat jarak jauh ini berdasarkan rancangan MiG-31. Sejak tahun 2013, telah ada rencana untuk menggantikan pesawat tempur MiG-31 yang memasuki masa pensiun pada tahun 2028.
Meskipun MiG-31 menjadi salah satu pesawat militer tercepat yang ada saat ini, tetapi pada akhirnya harus ada yang lebih baru dan lebih maju dari pesawat tersebut.
MiG-41 berusaha mencapai kesuksesan berbagai pesawat tempur pendahulunya, bahkan saat ini berusaha untuk melampaui pesawat tanpa awak (drone) hipersonik yang sedang dikembangkan oleh Amerika Serikat. Drone hipersonik tersebut kabarnya tidak dapat dikejar oleh kecepatan rudal yang ada, kecuali S-500 Rusia disebut-sebut mampu menembak jatuh drone tersebut.
Salah seorang anggota Komite Pertahanan Negara Duma, Alexander Tarnayev menyatakan bahwa MiG-41 akan melanjutkan seluruh keunggulan yang dimiliki oleh pesawat tempur pencegat MiG-31.
Rusia Kembangkan Pesawat Tempur yang Mampu Lampaui Kecepatan Rudal (© Sputnik/ Evgeny Biyatov)
Rusia Kembangkan Pesawat Tempur yang Mampu Lampaui Kecepatan Rudal (© Sputnik/ Evgeny Biyatov)
Untuk mewujudkan kemampuan yang diharapkan, akan banyak pengujian dilakukan. Bahkan mungkin, akan ada ratusan MiG-31s yang dirombak dan dimasukkan ke dalam Angkatan Udara Rusia untuk dilakukan perbaikan.
Memang belum diketahui terkait fitur utama yang dimiliki MiG-41, tetapi satu hal yang jelas, pesawat ini akan terbang lebih cepat dari kecepatan rudal. MiG-41 dirancang untuk terbang dengan kecepatan Mach 4.0 dan bahkan Mach 4.3, sehingga menjadikannya pesawat tercepat yang mampu melawan agresi apapun.
Sputnik News

Minggu, 24 Januari 2016

2017 Prototype Hasil Kerjasama Antara Indonesia - Turki Selesai

Prototype medium tank hasil kerjasama Indonesia dengan Turki dijadwalkan akan selesai pada tahun 2017 dan siap untuk menjalani serangkaian uji coba sebelum di produksi massal. Hal ini disampaikan oleh pejabat terkait beberapa waktu lalu bertepatan dengan pertemuan lanjutan antara Turki dan Indonesia membahas progress kerjasama ini.

Dua unit prototype direncanakan akan dibangun, dimana satu unit akan dibangun di PT Pindad Indonesia dan satu unit di FNSS – Turki. Selanjutnya kedua prototype ini akan di ujicoba lebih lanjut untuk menyempurnakan designnya sebelum di produksi massal. PT Pindad sendiri diharapkan akan mampu mandiri untuk memproduksi medium tank ini untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI AD dimasa medantang.

Mediun tank yang dikembangkan ini merupakan varian baru yang disesuaikan dengan kebutuhan militer Indonesiadan Turki. Medium Tank ini nantinya akan memiliki bobot yang lebih rendah dari main battle tank (MBT) Leopard yang sudah dimiliki Indonesia. Bobot medium tank ini nantinya diharapkan hanya mencapai 25 ton, jauh lebih ringan dari MBT Leopard yang mencapai 60 ton.

Medium tank ini akan menggunakan cannon 105mm dan dilengkapi dengan senjata senapan mesin. Di Indonesia sendiri, medium tank ini tampaknya akan diarahkan untuk menggantikan alutsista tua TNI AD seperti tank AMX, Scorpio dan lainnya yang jumlahnya sangat banyak. Dengan usia yang sudah tua dan tertinggal secara teknologi, maka sudah saatnya pemerintah Indonesia mencari pengganti tank tua ini. Dan project medium tank ini tampaknya akan menjadi jawaban atas kebutuhan militer Indonesia ini.

Tank Scorpion milik TNI AD salah satu alutsista yang sudah cukup tua yang masih operasikan militer IndonesiaTank Scorpion milik TNI AD salah satu alutsista yang sudah cukup tua yang masih operasikan militer Indonesia. Image Source : Wikipedia.org


Pengembangan medium tank ini sendiri adalah kerjasama antara Indonesia dan Turki yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2014 yang lalu. Kedua negara bersepakat untuk mengembangkan medium tank baru yang sesuai dengan kebutuhan kedua negara. Dalam pengembangan medium tank ini dari awal, masing-masing negara diwakili oleh industry pertahanan masing-masing. Indonesia diwakili oleh PT Pindad Indonesia, sedangkan Turki sendiri diwakili oleh perusahaan industry pertahanannya yaitu FNSS Turki.

Dipilihnya Turki sebagai partner Indonesia dalam mengembangkan medium tank ini bukan tanpa alasan. Hal ini didasari fakta bahwa Turki termasuk negara yang sudah berpengalaman cukup panjang dalam mengembangkan tank untuk memenuhi alutsista mereka. Pengalaman Turki akan sangat berharga bagi industry pertahanan Indonesia.

Jumat, 22 Januari 2016

Dua Kapal Basarnas Buatan Batam Siap Diluncurkan



Kapal-Basarnas_Dalil-Haraha


Dua dari lima kapal penyelamatan Basarnas diluncurkan di PT Karimun Anugerah Sejati, Kamis (19/11). Hadir meresmikan dua unit kapal tersebut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Felicianus Henry Bambang Soelistyo. Dua kapal nasional yang diresmikan yakni Kapal Nasional (KN) SAN Kresna 232 dan KN SAR Wisanggeni 236. Kedua kapal tersebut memiliki panjang 40 meter, tinggi 4 meter, lebar 7.6 meter dengan kecepatan 27 knot. Kapal ini juga disertai alat pendeteksi bawah laut sedalam 40 meter dari permukaan laut.
Soelistyo mengatakan, dua kapal tersebut merupakan bagian dari total lima unit yang dipesan. Tiga lainnya diproduksi oleh PT Palindo.“Lima unit kapal ini merupakan kekuatan tambahan untuk melaksanakan pencarian bencana di laut,” ujarnya.
Menurutnya, kapal-kapal tersebut akan ditempatkan di berbagai perairan di Indonesia. Untuk dua kapal yang diproduksi PT Karimun Anugerah Sejati akan ditempatkan di Ambon dan Kupang.
sar-balikpapan-miliki-kapal-operasional
Menurutnya, perusahaan kapal di Batam sudah berpengalaman dan tak asing bagi kalangan TNI dan Polri. “Kita sudah bekerja sama selama 10 tahun untuk pembuatan kapal,” tambahnya.
Kapal tersebut dibiayai melalui APBN tahun 2015. Untuk ke depan pada tahun 2016 rencananya akan ada penambahan empat unit kapal lagi.
“Untuk tahun 2016 kita masih akan membuat 4 unit kapal Basarnas yang didanai anggaran 2016,” tambahnya.
Soelistyo berharap kedua kapal KN SAR ini bisa dapat menopang kinerja Basarnas dalam penanggulangan bencana dan misi penyelamatan bencana di laut.
“Kecelakaan di perairan indonesia termasuk cukup tinggi. Dengan kesiapan kapal SAR yang kita miliki sangat dibutuhkan,” katanya.
Project Manager PT Karimun Anugerah Sejati, Kuntur Ristyono mengatakan proses penyelesaian kapal tersebut lebih cepat dibanding rencana awal. “Lebih cepat 3 bulan,” katanya singkat.

Batampos.co.id