Kamis, 18 Februari 2016

Pesawat NC212-200 Buatan Indonesia Kembali Perkuat TNI AU

 Pesawat NC212-200 di hangar Skuadron 4 Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, pada Senin, 15 Februari 2016. (VIVA.co.id/D.A. Pitaloka)
Pesawat NC212-200 di hangar Skuadron 4 Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, pada Senin, 15 Februari 2016. (VIVA.co.id/D.A. Pitaloka)



Kekuatan militer Angkatan Udara TNI kembali diperkuat oleh produk dalam negeri. Pada hari Senin kemarin (15 Februari), Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, menerima kedatangan pesawat transportasi ringan NC212-200 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Pesawat tersebut akan bergabung dalam Skuadron 4 Abdulrachman Saleh.
Hingga saat ini, Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh telah memiliki tujuh pesawat NC212-200 yang siap digunakan untuk misi medis dan kemanusiaan.
Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Marsekal Pertama TNI RM Djoko Senoputro mengatakan bahwa pesawat itu memiliki kemampuan ganda, yaitu fungsi militer sekaligus fungsi kemanusiaan.
Kompartemen kargo pesawat NC212-200 dapat menampung 18 penumpang dan barang bawaan, termasuk dapat memuat kendaraan bermotor. Dalam menjalankan fungsi bantuan medis, pesawat yang pertama kali diproduksi oleh PT DI di awal tahun 1980 ini memiliki 12 tandu dan kursi untuk dua orang petugas medis.
Dirancang sebagai pesawat perintis, NC212-200 mampu melakukan penyelamatan dan dropingbantuan di lokasi bencana.
Dijadwalkan, pesawat serupa akan kembali didatangkan ke Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh pada tahun 2019 mendatang.
Viva News

Sabtu, 13 Februari 2016

Kerjasama Militer Indonesia dengan Brunei Darussalam

Peningkatan Kerja Sama Militer Indonesia dan Brunei Darussalam (2)
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Brunei Darussalam, Laksma Pengiran Dato Seri Pahlawan Norazmi bin Pengiran Haji Muhammad beserta beberapa Stafnya, melakukan kunjungan ke Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11 Februari). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka Courtessy Call dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Peningkatan Kerja Sama Militer Indonesia dan Brunei Darussalam (1)
Kedatangan Laksma Pengiran Dato Seri Pahlawan Norazmi bin Pengiran Haji Muhammad beserta rombongan diterima langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) M. Achmad Faridz W., S.E., Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaeman, dan Kapuskersin TNI Laksma TNI Suselo, di Ruang Tamu Panglima TNI, Mabes TNI Cilangkap.
Kunjungan Kasal Brunei Darussalam Laksma Pengiran Dato Seri Pahlawan Norazmi bin Pengiran Haji Muhammad yang baru saja menggantikan Admiral Laksma Dato Sri Pahlawan Abdul Aziz Haji Muhammad Tamit dalam rangka memperkenalkan diri dan membicarakan tentang peningkatan kerja sama di bidang pertahanan antara Pemerintah Indonesia dengan Brunei Darusalam, khususnya Angkatan Laut.
Sebelumnya, pada bulan Februari tahun lalu, Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi Brunei Darussalam. Dalam pertemuan bilateral tersebut, pemerintah Indonesia dan Brunei sepakat untuk meningkatkan hubungan kerja sama dalam bidang pertahanan yang di antaranya dengan menawarkan produk alat utama sistem senjata (alutsista) buatan Indonesia kepada Brunei Darussalam.
Puspen TNI & Liputan6.com

Jumat, 12 Februari 2016

Drone OS Wifanusa Milik TNI AD


image

Jakarta – Drone OS Wifanusa dipajang di Mabes TNI Angkatan Darat, 11/02/2016, bertepatan dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pemanfaatan UAV pada Angakatan Darat diadakan di Aula AH Nasution, Mabes TNI AD. OS Wifanusa adalah satu dari sejumlah drone yang nantinya digunakan TNI AD.
Staf Ahli Kepala Staf TNI AD Mayjen TNI Turmarhaban Rajagukguk mengatakan untuk menunjang tugas pokok, TNI AD membutuhkan alutsista pesawat terbang tanpa awak. “Ini bagian dari modernisasi alutsista untuk mendukung tugas pokok TNI AD. Drone salah satu kebutuhan kita,” ujar Mayjen Rajagukguk usai menghadiri FGD.
Dari sejumlah drone yang dipamerkan, OS Wifanusa satu-satunya yang bisa take off dan landing di air dan landasan darat. Drone ini cocok untuk Indonesia yang mayoritas luas wilayahnya adalah laut. “Drone ini salah satu prototipe yang nantinya kita kaji sehingga seperti apa yang kita butuhkan baik untuk tugas operasi militer perang maupun tugas operasi militer selain perang,” ujarnya.
Drone OS Wifanusa
Drone OS Wifanusa
Drone OS Wifanusa yang dipesan Kementerian Pertahanan sebanyak 3 unit. Rencananya, 2 unit untuk memantau perbatasan dan satu unit untuk pengawasan ZEE Natuna. Kecanggihan drone ini selain dilengkapi tiga kamera super canggih, drone ini memiliki kemampuan terbang mencapai 800 km dengan lama terbang 8-10 jam dengan sistem kendali jarak jauh (autonomous system).
Drone Ongen ini sudah mendapat sertifikat uji litbang dari TNI AL dan Sertifkat TKDN 28,01% dari Kementerian Perindustrian.
BeritaSatu.com

Kamis, 11 Februari 2016

Kapal BAKAMLA Lengkapi Peluncur Peluru Kendali (Rudal)


Kapal Bakamla
Jakarta – Badan Keamanan Laut (Bakamla) terus memperkuat kemampuannya dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia. Salah satunya dengan melengkapi landasan peluncur peluru kendali dan senjata mesin kaliber 12,7 mm pada kapal mereka.
Pelaksana tugas Sekretaris Utama (Sestama) Bakamla Laksma Maritim, Dicky R Munaf mengatakan, ada enam kapal yang dipasang alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan landasan peluncur peluru kendali. Enam kapal itu seri 48 meter mulai dari 01 hingga 06.
“Di kapal kita siapkan juga landasan peluncur peluru kendali, kalau dalam kondisi perang bisa digunakan, karena kita bagian dari komponen cadangan,” ujar Dicky, Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Penempatan alutsista di kapal Bakamla telah sesuai aturan dari Menteri Pertahanan Nomor 7 Tahun 2010 tentang pedoman perizinan, pengawasan dan pengendalian senjata api standar militer di luar lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI.
“Karena kita masuk kategori komponen cadangan. Memang disiapkan jika terjadi perang. Makanya kita ada latihan nuklir, tembak dan SAR,” ujarnya.image
image
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 Bakamla menargetkan memiliki 30 kapal, dengan rincian: kapal berukuran 16 meter sebanyak 14 unit. Kapal ukuran 80 meter sebanyak 10 unit dan kapal 110 meter sebanyak empat unit. Saat ini Bakamla baru memiliki enam kapal, sisanya masih dalam proses pengadaan.
Pengadaan kapal berukuran besar penting bagi Bakamla, karena ada kecenderungan kapal-kapal asing melakukan illegal fishing dengan melakukan aksi di garis perbatasan. Sementara, kapal milik TNI AL yang beroperasi masih terbatas.
“Kalau di perairan di bawah 24 NM ada kapal-kapal dari lembaga dan instansi lain. Tapi kalau perairan di atas itu masih sedikit kapal yang patroli,” ucapnya.
Adanya kapal berukuran besar di periran Selatan Jawa dan Barat Sumatera, sangat penting karena selama ini wilayah itu kurang mendapat pengawasan. “Kita perkuat di sana, kita harus ada di sana. Di perairan ini banyak aksi people smuggling, banyak kejadian di utara Aceh tapi tidak mungkin sampai ke sana harus kapal berukuran 110 meter,” ucapnya.
Sindonews.com

Rabu, 10 Februari 2016

Indonesia Akan Beli Jet Tempur Su-35 Pada Bulan Maret Mendatang








Jakarta – Bulan Maret mendatang, Indonesia akan menandatangani kontrak pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Sebanyak 10 pesawat Su-35 akan dibeli Indonesia menggunakan dana APBN 2016.
Menteri Pertahanan Jenderal Ryamizard Ryacudu mengatakan, pada Maret akan bertandang ke Rusia untuk menjadi pembicara di Satuan Pertahanan Rusia. Selain itu, kunjungan ini dalam rangka pembelian pesawat Sukhoi yang memang sudah menjadi rencana strategis TNI di tahun 2016.
“Ya saya ke sana. Saya yang tanda tangan. Kita beli 10 saja. Nggak usah banyak-banyak, nanti keburu ketinggalan zaman. Kalau sudah ada yang baru lagi, kita kan bisa update,” ujar Menteri Pertahanan, Ryamizard saat ditemui Republika.co.id di Kantor Menkopolhukam, Selasa (9/2/2016).
menhan ryamizard ryacudu 4
Menhan Ryamizard Ryacudu Tinjau Pasukan Indobatt di Lebanon
Menteri Pertahanan mengatakan selain membeli, Indonesia dan Rusia juga menjalin kerja sama transfer knowledge alias transfer pengetahuan dengan mengirimkan beberapa anggota TNI untuk sekolah di Rusia. Dengan bersekolah di Rusia, mereka bisa menyerap ilmu dan membawa ke Indonesia.
Jelang kunjungan Ryamizard ke Rusia, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia bertandang ke Kantor Menkopolhukam, Selasa (9/2/2016). Sejumlah isu dibahas dalam rapat tertutup ini. Isu pertahanan, terorisme dan narkoba, menjadi topik pembicaraan dalam rapat tersebut. Selain Ryamizard juga hadir : Kepala BNN, Kepala Bakamla, Kepala BIN, serta Kabais TNI.
Republika.co.id

Jumat, 05 Februari 2016

Misi Perawatan Medis KRI Soeharso (990) di Luar Negeri

uploads--1--2014--11--87721-kapal-rumah-sakit-peringati-hari-armada-ri-koarmatim-gelar-pengobatan-gratis


Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut mengerahkan kapal rumah sakit serbaguna KRI Dr Soeharso (990) melakukan misi perawatan medis selama seminggu ke Negara tetangga Timor-Leste. Juru bicara Komando Armada Timur Indonesia (Koarmatim) Letkol Maman Sulaeman mengatakan ini adalah perjalanan misi luar negeri pertama yang dilakukan oleh KRI Dr Soeharso.
“Misi kesehatan ini adalah pertama kalinya dilakukan oleh KRI Dr Soeharso-990 di luar negeri bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan,” katanya.
Kapal tiba di pelabuhan Dili pada 29 Januari dan akan menyelesaikan misinya pada 4 Februari, hari ini. Kapal, yang memiliki beberapa ratus personel tim medis dari ketiga Angkatan Bersenjata Indonesia, dilengkapi helikopter, lima kamar operasi, enam poliklinik, dan 51 dokter spesialis yang siap melayani lebih dari 2.000 pasien. Kapal disiapkan untuk memberikan berbagai layanan medis termasuk operasi katarak dan pengobatan gigi.
Setibanya di Timor-Leste, kapal itu disambut dengan upacara penyambutan, termasuk tarian Checuvo dari distrik Los Palos di Timor-Leste. Menteri Pertahanan Timor-Leste Serilio dan istrinya melakukan tur ke kapal KRI Dr Soeharso dan meninjau fasilitas yang digunakan dalam misi kesehatan.
Setelah misi diresmikan, Letkol Sulaeman mengatakan lebih dari 500 pasien segera memenuhi tiga ruang tunggu yang disediakan di kapal, dan menerima rujukan untuk penanganan pengobatan lebih lanjut.
Menurut data IHS Jane ‘Fighting Ship’, Dr Soeharso awalnya ditugaskan ke Angkatan Laut Indonesia sebagai kapal Landing Platform Dock (LPD) pada bulan September 2003, kemudian KRI DR Soeharso didesain ulang menjadi kapal rumah sakit pada tahun 2008.
KRI Dr Soeharso memiliki panjang 122 meter, lebar 22 meter dan tinggi lambung 4,9 meter. Berbobot penuh sekitar 11.500 ton dengan kecepatan tertinggi mencapai 15 knot dan jangkauan operasional hingga 8.600 mil laut.
Kapal rumah sakit ini pada tanggal 1 Februari juga menerima kunjungan mantan Perdana menteri Timor-Leste Xanana Gusmao, yang kini menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan dan Investasi Strategis. Setelah mengunjungi para pasien dan meninjau pelayanan kesehatan yang disediakan, ia menyatakan harapannya bahwa kegiatan tersebut dapat diperluas lagi di masa depan.
“Misi ini akan meningkatkan hubungan antara pemerintah Indonesia dan Timor-Leste,” kata Gusmao. “Di masa depan, saya berharap kegiatan ini dapat diselenggarakan di beberapa daerah lain di Timor-Leste.”

TheDiplomat